Kota Jambi, oerban.com. Menjadi orang yang memiliki kemampuan berbicara yang baik, dapat memudahkan seseorang dalam berkomunikasi, tak jarang, penilaian awal mengenai tingkat pengetahuan seseorang juga melalui caranya berbicara. Orang yang pandai berbicara akan disukai banyak orang, serta akan memudahkannya dalam mencapai tujuan.
Namun, tak jarang kita dihadapkan dengan situasi untuk takut berbicara dalam suatu kesempatan, ada banyak faktor yang mempengaruhi, bisa dari dalam diri yang berhubungan dengan motivasi internal, juga segala sesuatu yang berada diluar seperti pengaruh suasana dan lawan bicara yang menakutkan. Dikutip dari buku berjudul bicara itu ada seninya karya Oh Shu Hyang, ada tiga penyebab utama kamu takut bicara, di antaranya :
- Trauma salah ucap
Pernahkah kamu berbicara di muka umum dan merasa kamu salah berucap? Jika iya, hal itu pulalah yang sering terjadi pada orang-orang yang takut berbicara. Karena presentasinya jelek di depan klien, maka perusahaan gagal, dan ia menyalahkan diri sendiri.
Trauma salah ucap umumnya terjadi akibat pengalaman pribadi seseorang. Kondisi ini mengingatkan pada satu kejadian yang sama hingga membuat takut, kondisi itu terus berulang sehingga membuat seseorang takut untuk berbicara. Orang-orang dengan jenis ini juga dapat diidentifikasi dengan gejala seperti, terbata-bata, suara kecil dan bergetar, gagap berlebihan, serta tidak berani menatap mata orang lain.
2. Tidak percaya diri
Salah satu penyebab terbesar takut berbicara ialah ketidakpercayaan diri. Ketika tatapan semua orang tertuju pada kamu, suasana seperti sangat tegang, hingga apa yang dipikirkan untuk disampaikan menjadi kabur dan tidak beraturan.
Ketidakpercayaan diri juga sering kali membuat seseorang kikuk dengan apa yang ingin ia sampaikan. Alih-alih menyampaikan argumentasi atau presentasi, kita malah memenuhi kepala dengan pikiran negatif soal kegagalan.
Untuk dapat terbebas dari penyebab takut bicara, kita dapat mengubahnya menjadi semangat menantang diri sendiri. Selain itu kamu juga dapat mencoba untuk mengamalkan dengan, memikirkan bahwa audiens yang ada dihadapan anda tidak nyata, dapat kita ubah mereka sementara menjadi bunga-bunga di taman.
Setelah itu, hindari merendahkan kapasitas diri saat memperkenalkan diri, menyiapkan dan mempelajari konten penyampaian dengan baik. Serta mengucapkan mantra “aku yang terbaik” dengan penuh keyakinan. Tak kalah penting dalam hal ini kamu juga perlu membaca buku dan mengulang-ulang berbicara di depan umum.
Editor : Renilda Pratiwi
