Aceh Besar, Oerban.com – Kelompok Tani Padee Sare yang terletak di Desa Nya Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar saat ini tengah dirundung duka. Lahan padi sawah yang mereka tanami habis dilanda banjir. Hampir sejumlah 28 hektar lahan sawah yang ditanami berbagai macam varietas seperti Ciherang, IR 64, Inpari, Mekongga dan Situ Bagendit tak terselamatkan.
Sejak intensitas hujan semakin tinggi di Kabupaten Aceh Besar, khususnya di Kecamatan Simpang Tiga, kami penyuluh pertanian dan petugas POPT terus melakukan monitoring perkembangan padi di sawah. Kondisi alam ini memang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Alhasil padi sawah pun terendam banjir baik dari air gunung di Kecamatan Simpang Tiga maupun air kiriman dari Kecamatan lainnya, jelas Marlina, penyuluh pertanian setempat.
Rata-rata usia padi yang baru ditanam baru berumur 14 HST. Penanaman padi disini mayoritas masih sangat mengandalkan tenaga manusia sesuai kearifan lokal setempat, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja lumayan tinggi. Banyak petani mengeluhkan adanya musibah ini mengingat biaya yang mereka keluarkan saat pembelian benih maupun biaya ongkos tanam. Namun petani tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi alam yang terjadi.
Hasil pemantauan di lapangan ke beberapa petani, kerugian yang mereka derita dalam satu petak sawah ukuran 1300 meter persegi berkisar di angka 500 ribu sampai 800 ribu rupiah. Hal ini sudah saya laporkan ke Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, terang Marlina.
Kepala Desa setempat menyatakan harapannya kepada Dinas Pertanian setempat adanya program untuk meminimalisir kerugian yang dialami para petaninya. Hal ini dikarenakan pasca banjir melanda areal persawahan, perlu penanaman padi kembali dikarenakan sebelumnya telah rusak parah.
Mengingat hal tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) mengingatkan pentingnya petani mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) atau asuransi pertanian agar tak mengalami kerugian akibat bencana yang terjadi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, asuransi pertanian merupakan bentuk perlindungan kepada petani. Asuransi pertanian memberikan proteksi kepada petani dari bencana alam yang terjadi seperti banjir, gempa bumi dan lain sebagainya.
“Gagal panen bukan hanya bisa membuat petani merugi, tetapi juga bisa mengganggu ketahanan pangan. Untuk itu, kami mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan agar tidak merugi,” kata Syahrul.
Penulis: Bobby