Oleh : Hendri. Y*
Dalam debat terakhir Capres dan Cawapres yang disiarkan secara langsung di beberapa media televisi, tema yang menarik untuk dikupas adalah tentang Digital Marketing produk-produk pertanian. Tema ini menjadi menarik karena akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi dunia pertanian, tidak hanya bagi petani, kelompok pengusaha, namun juga buat pemerintah khususnya penyuluh pertanian yang secara kontiniu mendampingi petani selama ini.
Secara prinsip, peyuluh pertanian bertugas meningkatkan kemampuan petani diwilayah binaannya agar mau dan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya dengan cara menyerap teknologi, skill dan perubahan prilaku sehingga akhir dari semua kegiatan tersebut adalah naiknya taraf hidup petani dan meningkatnya kesejahteraan petani.
Semakin hari tantangan yang dihadapi oleh dunia pertanian khususnya penyuluh pertanian makin berat dan komplek. Karena hampir setiap saat kemajuan teknologi disemua negara dapat diakses oleh petani secara langsung. Kondisi ini jika tidak diikuti oleh penyuluh pertanian, maka bisa dipastikan pengetahuan petani jauh lebih cepat mengadopsi teknologi baru dibandingkan dengan penyuluh.
Dibeberapa daerah yang fasilitas jaringan internetnya telah maju, para petani sudah sangat cepat mengadopsi teknologi terkini. Bahkan, dengan kemampuannya, para petanipun melakukan modifikasi alat-alat pertanian yang mereka sesuaikan dengan kebutuhan lokal sehingga cocok digunakan diwilayah tersebut. Belum lagi jika para petani tersebut sudah mahir menggunakan gadget, tidak sedikit dari meraka yang langsung mempromosikan produk-produk hasil pertaniannya di took-toko online. Atau bagi mereka yang aktif disosial media, selalu saja memanfaatkan peluang untuk memposting hasil pertanian mereka.
Itulah peluang dan tantangan yang ada didunia pertanian saat ini, dimana akses teknologi sudah tidak bisa dibatasi, kapanpun dan dimanapun. Itu pula yang menjadi peluang sekaligus tantangan bagi penyuluh pertanian.
Oleh sebab itu setidaknya ada tiga poin yang mesti dilakukan oleh penyuluh pertanian dalam era teknologi 4.0 ini.