Dilihat dari perspektif komunikasi pemasaran politik, Pilpres 2019 sebenarnya memasuki tahapan menarik. Adu ide, kreativitas dalam menawarkan gagasan, dan menjual para jagoannya. Sebagai incumbent dan market leader, harus diakui Presiden Jokowi dan para pendukungnya, saat ini sedang kewalahan menghadapi munculnya “produk” baru yang mengusung hestek #2019GantiPresiden.
Walaupun “produknya” belum jelas dan spesifik, dalam artian belum mengacu pada figur tertentu, #2019GantiPresiden terus merangsek. Berbagai produk turunanannya sangat mudah ditemui di pasaran. Mulai dari kaus, topi, pin, gelang, syal, mug, sampai spanduk.
Industri sablon, dan para pedagang kaos eceran meraup berkah. Mereka kebanjiran order. Di luar penjualan eceran, banyak donatur yang memesan berbagai pernik merchandise tadi dalam jumlah besar, untuk dibagikan secara gratis.
Energi kreatif para pendukung #2019GantiPresiden seperti tak ada habisnya. Secara cerdas mereka memanfaatkan berbagai fitur yang selama ini tidak pernah terbayangkan bisa digunakan sebagai medium kampanye.
Beberapa hari lalu viral bukti transfer via ATM BCA yang berisi pesan #2019GantiPresiden. Fitur penilaian pelanggan tehadap driver ojek online (rating) tak luput dari sisipan pesan #2019GantiPresiden. Kampanye politik, mereka kemas menjadi sesuatu yang lucu, menggembirakan.
Kuatnya hestek #2019GantiPresiden bisa terlihat dari gerakan massif di berbagai kota yang dikemas dalam kegiatan car free day. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar masyarakat secara sukarela bergerak melakukan pawai. Secara natural gerakan ini tumbuh dimana-mana sebagai bentuk kesadaran perlunya figur seorang presiden baru.
Sebagai market leader para pendukung Presiden Jokowi tentu saja tak mau tinggal diam. Mereka mencoba meluncurkan hestek tandingan #2019TetapJokowi. Namun hestek ini tak bertahan lama. Oleh para pendukung #2019GantiPresiden hestek tersebut secara cerdas dan nakal diplesetkan menjadi #2019TetapGantiPresidenJokowi.
Pendukung Jokowi kemudian memunculkan hestek baru #DiaSibukKerja. Hestek ini dari sisi pemasaran politik bisa dilihat sebagai bentuk rebranding dari tagline yang diusung oleh Jokowi “Kerja….Kerja…Kerja…”