Bungo, Oerban.com – Sehubungan dengan telah dilaksanakannya survei dan investigasi yang dilakukan oleh surveyor dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi, Bapeltan Jambi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian diundang untuk mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Survey, Investigasi, Desain (SID) di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di ruang aula Dinas ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, tim SID Universitas Jambi, perwakilan Bapeltan Jambi, Plh. Kabid PSP Dinas TPHP Kabupaten Bungo, Koordinator BPP, penyuluh pertanian, serta ketua kelompok tani se-Kabupaten Bungo.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, Muhammad Hasbi dalam sambutannya sekaligus membuka acara mengatakan bahwa kegiatan ini sudah dilakukan selama sebulan dengan tujuan peningkatan indeks pertanaman (IP) dari IP 100 menjadi IP 200.
Kegiatan ini merupakan tahun kedua dimana hasil CPCL-nya seluas 315 ha dari target 504 ha. Setelah dilakukan pembangunan fisik, kegiatan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PPL, ketua kelompok tani dan anggotanya. Beliau berharap lahan yang telah di survey ini harus bisa dimanfaatkan oleh semua dan bisa meningkatkan Indeks Pertanaman.
Perwakilan SID Provinsi Jambi, Ana melaporkan bahwa survey telah dilakukan dari bulan April – Mei 2025 sebanyak 6 Kabupaten di Provinsi Jambi dimana untuk Kabupaten Bungo terdapat 315 hektare CPCL yang dibagi menjadi 7 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Tanah Tumbuh, Tanah Sepenggal Lintas, Tanah Sepenggal, Bathin II Pelayang, Bathin III Ulu, dan Rantau Pandan.
Sedangkan untuk sarana prasarana yang akan dilakukan di antaranya rehab irigasi permanen 8 titik, pembangunan saluran irigasi 17 titik, pintu air 6 titik, pipanisasi 4 titik, sumur bor 1 titik, normalisasi saluran 5 titik, embung 1 titik, tanggul 3 titik serta gorong-gorong 1 titik. Selanjutnya akan dilakukan diskusi terhadap hasil survey desain.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kolaborasi multisektoral untuk meningkatkan produksi padi. Beliau menyatakan bahwa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Indonesia dapat mengantisipasi potensi krisis pangan dan mencapai swasembada pangan.
“Krisis harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan
Mendukung Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan jika SDM pertanian memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian. SDM juga menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen bersama, pemerintah pusat dan daerah optimis program-program Kementerian Pertanian ini mampu mendorong peningkatan produksi padi di Provinsi Jambi sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dalam rangka menuju swasembada pangan. (*)
Editor: Ainun Afifah