email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Petani Milenial, Penopang Ketersediaan Pangan Nasional 10-20 Tahun ke Depan

Populer

Jambi, Oerban.com – Saat ini generasi milenial masih merupakan sasaran utama dalam mendongkrak kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian. Hal ini dianggap generasi milenial memiliki jiwa adaptif terhadap pemahaman teknologi digital.

Tak hanya sekedar bertani, para generasi milenial diharapkan cerdas berwirausaha tani dengan memanfaatkan teknologi digital sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini.

Seperti yang pernah dikemukakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa hidupnya pertanian adalah hidupnya bangsa, termasuk generasi milenial. Saatnya sekarang berbicara pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Tentunya kita bangsa Indonesia tidak ingin hasil kajian dari BAPPENAS yang memperkirakan bahwa profesi petani akan hilang di tahun 2063 dikarenakan banyaknya para pekerja alih profesi ke sektor yang lainnya menjadi kenyataan.

Maka dari itu mulai dari tahun lalu pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mencari dan mencetak bibit-bibit baru untuk keberlangsungan kehidupan pangan di negara kita tercinta.

Pelatihan merupakan salah satu upaya input pemerintah untuk menciptakan masa depan pertanian yang lebih cerah. Bertempat di Hotel Santika Teras Serpong Tangerang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang merupakan penanggung jawab SDM Pertanian mengadakan pertemuan persiapan penyelenggaraan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi Duta Petani Milenial (DPM)/ Duta Petani Andalan (DPA) yang telah dikukuhkan langsung oleh Presiden RI pada 6 Agustus 2021 lalu.

Rencananya pembukaan pelatihan kewirausahaan bagi DPM dan DPA akan dibuka secara serentak oleh Menteri Pertanian.

Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa regenerasi pertanian merupakan suatu keharusan dan harus segera dilakukan karena hampir 71% rata-rata petani di Indonesia saat ini masih dipegang oleh generasi tua (kolonial) dan hanya 29% saja generasi mudanya (milenial).

Baca juga  BPP KOSTRATANI PONDOK TINGGI DORONG PERCEPATAN TANAM BAWANG MERAH

Regenerasi pertanian ini harus terus berlanjut agar mampu menopang ketersedian pangan bagi rakyat Indonesia, untuk itu petani milenial harus disiapkan dari sekarang sehingga 10-20 tahun kedepan pembangunan pertanian bisa tercapai, tegas Dedi.

Program pelatihan kewirausahaan bagi DPM/DPA ini diharapkan mampu mencetak petani-petani milenial yang tangguh, profesional, berdayasaing, sehingga mampu meningkatkan produksi dan menggenjot ekspor hasil pertanian, tambah Dedi lagi.

Dedi juga berpesan agar UPT Pelatihan Pusat terus melakukan pendampingan dalam mengawal, melatih, dan saling kerjasama antar lini agar menghasilkan petani milenial yang siap terjun langsung didunia pertanian.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini yaitu tanggal 20 dan 21 Agustus ini diikuti oleh perwakilan masing-masing UPT Pelatihan Pusat dari seluruh Indonesia. Dalam kegiatan ini dibahas mengenai persiapan pelaksanaan teknis pelatihan kewirausahaan bagi DPM dan DPA yang disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Lely Nuryati. Selain itu Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang juga turut hadir menyatakan dukungannnya dalam pelatihan kewirausahaan ini dengan metode blended learning.

Semoga dengan upaya-upaya yang terus dilakukan semakin mengokohkan sektor pertanian ke depan, semakin bermunculan generasi milenial yang tahan banting dalam menghadapi berbagai tantangan yang datang dan terakhir mematahkan anggapan masyarakat bahwa pertanian itu kumuh, lusuh dan kotor.

Jadi, masih takut jadi petani? 

Penulis: Dyah Nastiti Anindita

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru