email : [email protected]

24.8 C
Jambi City
Rabu, April 24, 2024
- Advertisement -

PKS Minta Pemerintah Tidak Terburu-buru Ambil Opsi Impor Untuk Gas Oksigen

Populer

Jakarta, Oerban.com – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen di berbagai rumah sakit, Pemerintah sebaiknya mengoptimalkan produksi dalam negeri.

“Pemerintah jangan terburu-buru membuka opsi impor sebab penanggulangan Covid-19 sebaiknya disinergikan dengan upaya menggerakkan sektor industri dan ekonomi masyarakat,” ujarnya kepada media, Selasa (6/7/2021).

Mulyanto menyebutkan impor itu ibarat “perceraian” dalam rumah tangga. Tidak diharamkan namun dibenci. Tidak boleh sembarangan dibuka kecuali darurat dan sangat memaksa.

“Kemarin sudah bagus kita mengirim gas oksigen ke India. Masak sekarang kita ingin impor. Padahal bibir kita belum kering benar membahas masalah itu,” singgungnya.

Yang harus dilakukan Pemerintah, menurut wakil ketua Fraksi PKS itu, adalah melakukan analisis supply-demand yang akurat dan mengoptimalkan produk domestik. Jangan belum apa-apa sudah membuka opsi impor. Kebijakan seperti Ini memang ditunggu-tunggu mafia impor.

Menanggapi masalah ini, Mulyanto meminta Pemerintah sebaiknya memutakhirkan data produksi domestik yang ada di dalam negeri. Selain itu, juga perlu ditinjau kebijakan alokasi gas oksigen untuk sektor kesehatan dan sektor industri. Kalau memang sektor kesehatan masih kurang, Mulyanto menyarankan agar ditingkatkan saja kuotanya menjadi lebih dari 60%. Kalau perlu menjadi 80% kuota gas oksigen.

“Sangat logis kalau di tengah pandemi Covid-19 yang memuncak seperti sekarang ini, kuota gas oksigen untuk sektor kesehatan kita tingkatkan dan prioritaskan. Kita semua akan mendukung opsi kebijakan tersebut,” katanya.

Yang juga tidak kalah penting adalah aspek pengawasan, baik dalam tahapan produksi maupun jaringan distribusi. Pemerintah, jelas Mulyanto, melalui aparat pengawasannya perlu memastikan bahwa tidak ada penimbunan tabung gas oksigen yang menyebabkan kelangkaan tersebut.

Baca juga  Kemensos dan PT Pos Indonesia Percepat Penyaluran BLT BBM

“Jangan sampai ada pihak yang tidak bertanggung-jawab, yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ini sangat kita khawatirkan. Dan ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil terjadi,” imbuhnya.

Mulyanto juga meminta Pemerintah meningkatkan aspek pengawasan distribusi tabung oksigen. Tujuannya adalah agar jangan sampai ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi genting seperti saat ini.

“Saya berani ngomong seperti ini karena Kementerian Perindustrian sudah menjadi mitra Komisi VII DPR RI. Mitra artinya kita, eksekutif dan legislative, saling bahu-membahu untuk melayani masyarakat yang tengah kesulitan di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa, menyusul kasus kelangkaan tabung dan isi gas oksigen yang menimbulkan kasus meninggalnya 63 orang pasien Covid-19 di RS Sardjito Yogyakarta, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian tengah mempertimbangkan untuk membuka keran impor tabung gas oksigen.

Menurut pihak Kementerian Perindustrian, kalau kebutuhan terus meningkat dan melewati kemampuan mereka, maka harus dicari tabung gas dari sumber lain.

Rencana impor tabung gas oksigen tersebut masih dalam tahap diskusi dengan pihak terkait. Menurut pihak Kementerian Perindustrian impor itu juga tidak mudah, melainkan banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari syarat, hingga sumber impor.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru