Padang, Oerban.com – Salah satu agenda penting yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah menyiapkan sumber daya manusia. Terlebih di era digitalisasi, perlunya mengimbangi karakter dan kualitas SDM Pertanian.
Praktik kompetensi menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli. Melalui tahapan ini peserta diharapkan mampu menyusun sebuah programa penyuluhan pertanian sesuai dengan potensi pada suatu wilayah.
Kegiatan pelatihan dasar fungsional penyuluh pertanian Ahli Provinsi Sumatera barat di UPTD pelatihan dan penyuluhan provinsi Sumbar. Kegiatan praktik kompetensi dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 24 Desember di BPP Batang Anai Sumatera Barat di bimbing widyaiswara Bapeltan Jambi Masnun, Irwanto dan Puguh Nugroho.
Bertempat di (BPP) Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, peserta yang dibagi dalam tiga kelompok dibagi menjadi 3 lokasi praktik Nagari/Desa Yakni Sungai Buluah Utara, Kasang, Buayan Lubuk Alung.
Praktik kompetensi yang meliputi analisis data potensi wilayah dan agroekosistem dengan metode SWOT. Peserta juga menyusun programa penyuluhan di tingkat kecamatan/kabupaten, menyusun rencana kerja tahunan penyuluhan pertanian, merencanakan dan melaksanakan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian.
Metode yang digunakan yakni observasi lapangan, wawancara, survei, pengisian kuesioner, praktik penyuluhan, dan penyusunan laporan.
Mentan Amran Sulaiman juga mengajak penyuluh dan petani untuk menyatu dan berkolaborasi dengan semua pihak termasuk juga dengan pemerintah daerah dan pusat agar menguatkan apa yang menjadi tujuan bersama.
Senada dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian. Penyuluh pertanian memegang peranan penting terhadap pembangunan pertanian.
“Pembangunan pertanian diawali dari SDM pertanian. Petani, penyuluh pertanian dan stakeholder pertanian merupakan agent of change,” ujar Dedi. (Puji Lestari)
