email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Presiden Jokowi Optimistis Indonesia Bisa Lalui Tantangan 2022

Populer

Jakarta, Oerban.com – Presiden RI Jokowi mengatakan tahun 2022 adalah tahun yang penuh dengan tantangan, baik dalam upaya penanganan pandemi maupun pemulihan ekonomi nasional. Namun, dirinya optimistis dengan semangat dan kerja keras seluruh komponen bangsa tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik.

Hal itu disampaikannya saat secara resmi membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2022, di Main Hall Tower 1 Gedung BEI, Jakarta, Senin (03/01/2022) pagi.

“Masih akan banyak tantangan-tantangan yang kita hadapi, baik Omicron, baik kenaikan inflasi, baik nanti tapering off, baik kehilangan kontainer di mana-mana, baik negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi, yang ini akan mengganggu mungkin ekspor kita. Tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi dan saya meyakini dengan semangat kerja keras kita bersama, tantangan-tantangan itu akan bisa kita lalui dengan baik,” ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan, pemulihan ekonomi Indonesia cukup kuat yang dapat dilihat dari kenaikan dalam berbagai indikator.

“Neraca dagang kita surplus 34,4 miliar dolar AS, dalam 19 bulan surplus terus, belum pernah kita mengalami seperti ini. Ekspor kita juga naik y-on-y 49,7 persen. Impor juga naik, bahan baku, bahan penolong 52,6 persen,” ungkapnya.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kenaikan ekspor yang tinggi tersebut salah satunya tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam menghentikan ekspor bahan mentah atau raw material minerba nikel yang memicu kenaikan ekspor stainless steel hingga mencapai 21 miliar dolar AS.

“Saya kira keberanian kita menyetop itu hasilnya kelihatan. Oleh sebab itu, kita akan lanjutkan dengan setop bauksit, setop tembaga, setop timah, dan yang lain-lainnya. Hilirisasi menjadi kunci dari kenaikan ekspor kita,” ucapnya.

Selain itu, peringkat daya saing atau competitive index Indonesia juga mengalami peningkatan sebanyak tiga peringkat. Indonesia menduduki peringkat ke-37 di sektor bisnis dan peringkat ke-53 di bisnis digital.

Baca juga  Pimpinan DPR Setujui Pembahasan RUU TPKS Saat Reses

Indikator konsumsi dan indikator produksi juga menguat. Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan November mencapai 118,5 persen, meningkat dari bulan Maret yang berada di angka 113,8 persen.

Indeks Belanja Masyarakat atau Spending Index juga meningkat ke angka 120,5 persen. Selanjutnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga berada di level ekspansif dengan angka 53,9 persen.

“Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan. Kemudian konsumsi listrik sudah tumbuh juga 14,5 (persen) dan 5,7 (persen). Untuk industri 14,5 (persen), untuk bisnis 5,7 (persen). Angka-angka seperti ini harus kita lihat,” pungkas Presiden.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru