Batanghari, Oerban.com – Seorang pria diduga tenggelam di Sungai Batanghari saat hendak mengecek perangkap ikan, pada Sabtu (21/1/2023) pagi.
Basarnas Jambi dalam keterangannya mengatakan, telah mendapat laporan dugaan adanya orang tenggelam sekitar jam 1 siang kemarin, dari BPBD Batanghari.
“Basarnas Jambi terima info dari bapak Samral (Sekretaris Kalak BPBD Batanghari), bahwa satu orang diduga tenggelam di Sungai Batanghari, Desa Senaning, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari,” jelas Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kornelis.
Kornelis menjelaskan, korban diduga terjatuh dari kapal saat hendak melihat perangkap ikan di Sungai Batanghari.
“Untuk kronologinya, yaitu pada jam 8 pagi, korban atas nama Sa’ari dengan jenis kelamin laki-laki pergi ke Sungai Batanghari untuk melihat perangkap ikan, tetapi hingga siang hari korban tidak kunjung pulang,” jelas Kornelis.
“Lalu sang anak menyusul ke Sungai batanghari untuk melihat keberadaan ayahnya. Hanya ditemukan kapal milik korban dalam posisi terbaik/telungkup,” lanjutnya.
Hingga saat ini, tim dari kantor Basarnas Jambi sudah melakukan pencarian dengan membawa peralatan seperti perahu karet, peralatan water rescue, peralatan selam, aqua eyes, peralatan medis, peralatan evakuasi dan peralatan komunikasi.
H2 Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Batanghari
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Jambi, TNI, Polri, BPBD, serta masyarakat sekitar turun ke lokasi pada hari kedua pencarian Sa’ari, seorang pria yang tenggelam saat hendak melihat Perangkap ikan di Sungai Batanghari. Pencarian dilakukan dengan cara penyisiran menggunakan rubber boat Basarnas dan perahu warga sejauh Kurang lebih 20 KM ke arah hilir sungai.
Menurut Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kornelis, mengatakan bahwa selain melakukan penyisiran dengan rubber boat, Basarnas Jambi juga menurunkan 2 penyelam dan menggunakan peralatan aqua eyes untuk mendeteksi objek di permukaan sungai yang berada di sekitar lokasi kejadian.
“Dengan upaya-upaya ini, semoga Tim SAR Gabungan dapat segera menemukan korban tersebut”, ucapnya.
Editor: Ainun Afifah
 pagi. ){kind=link}