Muaro Jambi, Oerban.com – PT Agincourt Resource (AR) bersama dengan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan telah resmi menyepakati kerjasama pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia pertanian di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh adanya tujuan mulia dari PT AR sebagai pengelola Tambang Emas Martabe dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian di sekitar tambang.
Oleh karena itu, adanya niat baik tersebut langsung disambut baik oleh Bapeltan Jambi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP, Kementan RI yang memiliki tugas dan fungsi dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian di 6 Provinsi termasuk di dalamnya Provinsi Sumatera Utara dimana lokasi operasional PT AR berada.
Pada dasarnya kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari divisi Community Development PT AR. Kerjasama ini diawali dengan kegiatan penjajakan kerja sama yang sudah dilaksanakan pada awal tahun 2022, melalui rapat virtual yang dihadiri oleh kedua belah pihak. Selanjutnya kegiatan follow up terus dilakukan hingga pada tanggal 14-15 September 2022 telah dilakukan baseline survey sebagai dasar penyusunan program kegiatan pemberdayaan SDM pertanian. Hal ini dilakukan agar program yang nantinya dihasilkan dari kegiatan kerjasama ini dapat diterima dan bermanfaat bagi SDM pertanian. Dari berbagai proses yang telah dilalui, pada akhirnya kerjasama ini secara resmi disepakati oleh Senior Manager Community PT AR dan Kepala Bapeltan Jambi pada tanggal 29 September 2022 di Aula Puskesmas Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Senior Manager Community PT AR, Christine Pepah menyatakan bahwa melalui kesepakatan ini PT AR menjadi bukti bahwa PT AR terus berupaya untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat khususnya SDM pertanian.
“Ini merupakan langkah strategis bagi PT AR dalam meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat sektar tambang. Selain itu, Kesepakatan ini juga dilakukan sebagai exit strategi bilamana PT AR nanti selesai beroprasi telah dapat berkontribusi secara nyata dan berkesinambungan dalam pembangunan masyarakat sekitar tambang khususnya masyarakat pertanian” ungkap Senior Manager Community.
Hadir langsung dalam kegiatan penandatanganan Kepala Bapeltan Jambi Zahron Helmy, menyampaikan terima kasih atas kesepakatan yang nantinya akan menghasilkan berbagai program pemberdayaan SDM pertanian.
“saya berterima kasih kepada PT AR yang telah melibatkan kami Bapeltan Jambi sebagai perwakilan UPT BPPSDMP Kementerian Pertanian dalam upaya pemberdayaan masyarakat pertanian sekitar tambang ini. Mudah-mudahan target dari kegitan ini kita optimis tercapai karena kegiatan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, swasta, serta masyarakat” ujar Kepala Balai.
Lebih lanjut, Kepala Bapeltan Jambi juga menambahkan bahwa keterlibatan aktif insan pertanian khususnya penyuluh pertanian sangat dibutuhkan guna meningkatkan efektivitas program pemberdayaan ini.
Penandatanganan MoU ini juga disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan Bismark Maratua Siregar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Efrida Yanti Pakpahan. Kedua Kepala Dinas sepakat bahwa kerjasama pemberdayaan ini sangat strategis dan memang seharusnya dilakukan karena hal ini juga akan meringankan tugas pemerintah daerah untuk melaksanakan pembangunan pertanian secara partisipatif di wilayahnya.
Kesepakatan yang diwujudkan antara PT AR dan Bapeltan Jambi merupakan bukti nyata bahwa upaya pengembangan kualitas SDM pertanian tetap terus digalakkan. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta agar SDM pertanian ditingkatkan. “Kualitas SDM pertanian harus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan pertanian. Hal ini penting karena SDM adalah kunci pembangunan pertanian,” kata Syahrul.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dibeberapa kesempatan juga selalu mengingatkan bahwa salah satu pengungkit produktivitas pertanian yang paling utama adalah SDM.
“Berkali-kali saya sampaikan bahwa ada tiga pengungkit produktivitas pertanian, yakni produksi (25 persen), peraturan perundang-undangan (25 persen) dan yang paling utama adalah SDM (50 persen),” tegas Dedi.
Menurut Dedi, pembangunan dan pencapaian pertanian saat ini dan kedepannya tidak bisa terlepas dari peran penting SDM, selalu pelaku utama pembangunan pertanian.
Penulis: A.S. Jamil