Islamabad, Oerban.com – Kementerian Energi Pakistan menyebut puluhan juta orang di negaranya harus hidup tanpa listrik, pada Senin (23/1/2023).
Hal itu akibat gangguan besar kedua dari jaringan nasional Pakistan selama tiga bulan terakhir.
Menteri Listrik Pakistan, Khurrum Dastagir mengatakan, pabrik, rumah sakit, dan sekolah di seluruh negerinya tanpa listrik selama berjam-jam setelah fluktuasi tegangan di antara kota Jamshoro dan Dadu di provinsi Sindh selatan.
“Ada fluktuasi voltase dan sistem dimatikan satu per satu. Ini bukan krisis besar,” kata Dastagir kepada saluran berita Geo TV.
Pemadaman dilaporkan di kota pelabuhan selatan Karachi, ibu kota Islamabad, kota timur Lahore dan Peshawar di utara.
Kondisi sektor listrik Pakistan yang menyedihkan adalah simbol ekonomi yang terhuyung-huyung dari satu bail-out Dana Moneter Internasional ke bail-out berikutnya, dengan pemadaman listrik yang sering terjadi karena kekurangan dana untuk meningkatkan infrastruktur yang sudah tua.
Ketika jaringan rusak pada bulan Oktober, butuh beberapa jam sebelum listrik pulih.
Di Peshawar, kota berpenduduk lebih dari 2,3 juta jiwa, beberapa warga mengatakan mereka tidak bisa mendapatkan air minum karena pompa dialiri listrik.
Mohammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di kota itu, yang terbesar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan generator cadangan digunakan untuk menyediakan listrik tanpa gangguan untuk bangsal darurat, unit perawatan intensif, dan laboratorium.
Kementerian listrik mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pekerjaan sedang berlangsung untuk menghidupkan kembali sistem tersebut, dan menteri tersebut mengatakan bahwa listrik telah dipulihkan di beberapa bagian negara.
Pakistan memiliki kapasitas terpasang listrik yang cukup untuk memenuhi permintaan, terutama di musim dingin, ketika sebagian besar mengalami surplus.
Tetapi negara ini kekurangan sumber daya untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga minyak dan gasnya, sektor ini memiliki hutang yang sangat besar sehingga tidak mampu untuk berinvestasi dalam infrastruktur dan jaringan listrik.
“Genset terlalu jauh dari pusat beban dan saluran transmisi terlalu panjang dan tidak mencukupi,” kata seorang pejabat tinggi yang tidak mau dikutip karena tidak berwenang berbicara kepada media, kepada Reuters.
Sumber: Reuters