Siak, Oerban.com – Namanya Samsul, seorang pemuda dari Kecamatan Bungaraya rela keluar bekerja dari perusahaan swasta untuk beralih profesi menjadi seorang petani cabe di desanya.
Bersama sama pemuda di desanya lebih memilih bertani cabe daripada kerja di perusahaan ataupun kantor. Dengan gaya santainya Samsul menyampaikan kalau alasan memutuskan untuk menjadi petani cabe cukup sederhana yaitu untungnya lebih tinggi dan masih mempunyai banyak waktu luang. Hal tersebut diungkapkan Samsul disela kegiatan pelatihan tematik yang diadakan oleh BPP Jambi beberapa waktu yang lalu.
Selain itu masih menurut Samsul, dengan harga cabe rata- rata 20.000 per kg sudah mendapatkan untung yang cukup karena perkiraan biaya produksi cabe hanya sekitar 7000- 8000 per tanaman dan sistem kerja di daerahnya masih banyak menggunakan sistem gotong royong sesama kelompok petani cabe. Jadi dapat menghemat dalam hal biaya tenaga kerja.
Di kabupaten Siak, khususnya di Kecataman Bunga Raya petani cabe 50 persen didominasi oleh anak muda dan sisanya pelaku petani cabe yang berpengalaman sehingga secara tidak langsung terjadi transfer knowledge dan transfer experience dari petani yang berpengalaman ke petani muda. Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Siak Budiman, SP.
Di akhir diskusi dia berharap agar pemerintah khususnya Kementerian Pertanian lebih memperhatikan pertanian khususnya kestabilan harga produk dan adanya bantuan sarana dan prasarana serta peningkatan SDM khusus petani muda yang bergerak di bidang pertanian seperti magang, studi banding maupun training. (TIM)