email : [email protected]

30 C
Jambi City
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisement -

Rendahnya Capaian Vaksinasi Sebagai Janji Lip Service Dari Pemerintah

Populer

Jakarta, Oerban.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat baru sebanyak 37.031.826 orang atau 20,39 persen yang telah menerima vaksinasi dosis pertama. Dengan kebijakan penambahan sasaran vaksinasi usia 12 – 17 tahun, maka target bertambah menjadi 208.265.720 orang. Jika merujuk sasaran baru tersebut, maka capaian dosis pertama baru 17,78 persen, sedangkan pemberian dosis kedua baru 7,32 persen.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani menilai jika masih rendahnya capaian vaksinasi nasional sebagai janji lip service dari pemerintah.

“Rendahnya capaian vaksinasi ini memprihatinkan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Janji pemerintah lakukan 2 juta dosis perhari hanya lip services. Realitanya, jumlah suntikan harian terus merosot”, kata Netty dalam keterangan media, Jum’at (16/07/2021).

Menurut Netty, Pemerintah harus melakukan evaluasi komprehensif terkait rendahnya capaian vaksinasi nasional. Lakukan evaluasi menyeluruh dan temukan faktor penyebabnya.

“Jangan jadikan alasan percepatan vaksinasi untuk menjual vaksin pada rakyat. Sejak awal vaksinasi sudah dijanjikan gratis untuk rakyat. Tunaikan janji tersebut,” tandas Netty.

Netty juga meminta pemerintah agar tidak berlindung di balik alasan herd imunity kemudian membebani rakyat dengan vaksinasi berbayar.

“Jangan karena ketidak mampuan pemerintah merealisasikan vaksinasi 2 juta dosis perhari kemudian dibebankan kepada rakyat dengan dalih gotong royong. Saat ini rakyat sudah kewalahan bertahan hidup,” ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta percepatan vaksinasi harus menjadi prioritas pemerintah, mengingat kondisi pandemi di Indonesia telah sampai pada tingkat sangat mengkhawatirkan.

“Sekarang kita sudah diisolir oleh negara lain. Bahkan Jepang, Bahrain, Filipina sudah mulai mengevakuasi warganya dari Indonesia. Ini kode keras bahwa pandemi di tanah air kian tak terkendali,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya pemerintah harus membuat kebijakan responsif dan antisipatif serta langkah terobosan yang konkret untuk mengendalikan pandemi.

Baca juga  La Nyalla: Negara Tak Boleh Diserahkan ke Politisi yang Hanya Berpikir Kekuasaan

“Pemerintah harus fokus pada peningkatan 3T, penyediaan rumah sakit darurat, ketersediaan obat dan alkes, dukungan pada nakes serta monitoring pasien isoman. Mereka harus mendapat pantauan yang baik agar menekan angka kematian pasien isolasi mandiri,” ujar Netty.

Editor : Renilda Pratiwi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru