Kota Jambi, Oerban.com – WALHI Jambi gelar konferensi pers temuan solusi palsu korporasi dalam implementasi penyediaan bahan baku Biomassa dan Biofuel Provinsi Jambi di Hotel Golden Harvest (7/7/2022).
Dwi Nanto, Manager kampanye dan advokasi WALHI Jambi menjelaskan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengawal energi baru terbarukan yang telah berjalan di Jambi.
“Kita berharap implementasi energi baru terbarukan ini tidak meleset, artinya tidak menabrak nilai-nilai lingkungan hidup dan kemanusiaan di lapangan” Kata Dwi.
Temuan WALHI Jambi bersama tim periset menemukan bahwa program yang dilaksanakan korporasi, PT. Hijau Artha Nusa (HAN) dan PT. Inti Indosawit Subur (IIS) merupakan solusi palsu korporasi dibalik agenda program energi baru terbarukan di Jambi.
Gresi Plasmanto, jurnalis liputan6.com yang terlibat riset tersebut menyebutkan dampak ekologi sosial dari program energi terbarukan yang dijalankan oleh dua PT tersebut.
PT.HAN yang memiliki wilayah kerja di Merangin melakukan penebangan hutan alam dengan dalih pengembangan energi terbarukan. Sementara PT. IIS melakukan penimbunan wilayah gambut untuk ditanami sawit.
“Perbandingan hutan alam yang ditebang meningkat hingga 537 Hektar, terjadi deforestasi dan meningkatkan hilangnya tutupan hutan di tahun 2020, di tahun yang sama juga terjadi banjir. PT.HAN malah lebih mengedepankan penjualan hasil hutan dan bermasalah dengan dengan gaji karyawan yang tidak dibayarkan secara penuh” jelas Gresi.
Sementara penimbunan lahan gambut yang dijadikan lahan penanaman sawit menyebabkan banjir, karena wilayah resapan airnya berkurang.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini