UNJA Mendalo, Oerban.com – Selasa (21/9) telah berlangsung pertemuan Dialog Civitas Akademika Universitas Jambi bersama menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, Nadiem Makarim Anwar.
Pertemuan berlangsung selama lebih kurang dua jam di balairung universitas Jambi dengan konsep sangat sederhana, semua pihak duduk lesehan di lantai. Ada puluhan peserta yang hadir dari pertemuan tersebut dan terdiri dari berbagai elemen yaitu Rektor, akademisi serta mahasiswa pun terlibat dalam dialog tersebut.
IMAKIPSI atau Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia yang di ketuai oleh Putra Daerah Jambi Refor Diansyah tidak ingin kehilangan momentum ini, kepada tim oerban ia mengatakan sangat antusias untuk menyampaikan berbagai hal tentang pendidikan.
“Saya sangat antusias untuk ikut, malam hari sebelum acara saya mendapatkan kabar bahwa akan ada Mendikbud Ristek dan Dirjen Dikti ke Provinsi Jambi. Dan saya langsung menyiapkan berkas berupa catatan keresahan mahasiswa untuk disampaikan ke Kementerian.” Kata Refor.
Malam sebelum itu, Refor Diansyah telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Dikti, Prof Nizam untuk hadir ke agenda tersebut. Paginya, permintaan dikabulkan oleh protokoler kegiatan untuk IMAKIPSI mengirimkan satu delegasi nya dalam dialog bersama Kemdikbud Ristek.
Siang hari, Refor bergegas menuju kegiatan tersebut dilaksanakan dengan penuh semangat untuk menyampaikan keresahan mahasiswa secara kolektif se Indonesia.
“Ini adalah amanah seluruh mahasiswa, kajian ini sudah lama kami siapkan. Dan baru kali ini bertemu langsung dengan Kementerian karena biasanya hanya virtual saja” jelasnya.
Sesampainya di Balairung Universitas Jambi. Refor langsung menuju buku tamu untuk menyampaikan bahwa kehadiran beliau yaitu atas instruksi Prof. Nizam selaku dirjen dikti, Namun naasnya, niat baik beliau belum terakomodir dikarenakan tidak adanya undangan secara resmi.
Setelah diusut, sebelum kedatangan Refor ke dalam balairung UNJA ternyata sudah ada dua nama mahasiswa yang mengaku sebagai delegasi IMAKIPSI.
“Saya sangat kecewa dan menyayangkan hal ini, saya jauh-jauh hadir tetapi ada dua penyusup yg masuk ke dalam padahal dia bukan anggota saya” tegas Refor.
Beberapa kali refor pun ditahan untuk tidak masuk dengan alasan yang dapat dikatakan tidak logis hingga perdebatan pun terjadi.
“Niat saya baik, saya hanya ingin menyampaikan hasil kajian akademis dan saya benar benar kecewa akan kejadian ini”
Akhirnya secara pribadi Prof Nizam langsung memanggil Refor untuk masuk dan berbincang di agenda tersebut. Serta menyerahkan hasil kajian mahasiswa di nasional.
“Saya ucapkan terima kasih atas respon yang baik dari Kemdikbud Ristek, tetapi saya masih kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, sampai saat ini pun, belum ada itikad baik dari mereka untuk meluruskan apa yang telah dilakukan” tutur Refor.
Ini bukan soal pertemuan, tapi ini soal legalitas organisasi dan etika administrasi, lanjutnya. Saya kecewa, sebagai mahasiswa harusnya paham akan hal itu. Bayangkan saja ketika nama organisasi kita di atas namakan oleh orang yang tidak pernah ada dalam keanggotaan organisasi tersebut. Tentu kita akan kecewa, tutup Refor.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini
