Jantho, Oerban.com – Dunia pertanian pada kondisi seperti sekarang ini tak bisa dipandang sebelah mata. Dari sekian banyak sektor yang ada, pertanian merupakan satu-satunya yang dapat bertahan dalam kondisi serba tak menentu. Kenapa begitu? Ya karena sektor pertanian merupakan sektor yang harus berjalan terus demi keberlangsungan pangan rakyat Indonesia.
Bahkan pada pandemi ini, banyak bermunculan para petani muda yang berkiprah pada dunia pertanian. Tak main-main, jika ditanya penghasilan bahkan lebih besar dari penghasilan orang kantoran. Jika dahulu pertanian dianggap kotor, kumuh dan tidak menjanjikan, kini sebaliknya para petani muda generasi milenial menganggap profesi ini sangat menjanjikan.
Seperti yang pernah dikemukakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa petani saat ini jangan dipandang sebelah mata. Petani merupakan profesi yang menjanjikan yang memperoleh pendapatan besar.
Sarbaini, seorang petani muda asal Kabupaten Aceh Besar turut meramaikan kancah viral dunia pertanian. Sarbaini yang juga Duta Petani Milenial mempunyai usaha pengolahan pupuk organik dengan brand ”PUPUK ORGANIK STP”. STP sendiri merupakan singkatan yang artinya Sahabat Tani Perkasa.
Usaha pupuk organik yang dimiliki Sarbaini ini bahkan telah berbentuk CV dan mencantumkan kandungan unsur hara yang terdapat didalamnya, seperti C-organik 5,64%, N 0,63%, P2O5 0,62%, K2O 0,81% dan pH 8,71.
Anak muda berusia 29 tahun ini terus meng-update ilmunya dengan mengikuti pelatihan, salah satunya Pelatihan Kewirausahaan yang diadakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Jambi. ebuah pengalaman baru bisa berinteraksi dan berbagi pengalaman usaha peserta dari berbagai daerah, ujar Sarbaini.
Dalam menyemangati dirinya dan usaha yang dijalaninya, Sarbaini mempunyai quote yang bisa ditiru oleh anak muda lainnya, yaitu “Usaha tidak selalu Memberikan Hasil, namun untuk Mendapatkan Hasil Kita Wajib Berusaha”.
Diharapkan kemunculan para Duta Petani Milenial yang tersebar di beberapa daerah seperti Aceh dapat menjadi contoh bagi para petani muda lainnya sehingga termotivasi dan menjadi inspirasi bergabung dalam dunia pertanian.
Seperti yang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, katakan bahwa petani milenial merupakan regenerasi petani yang adaptif teknologi yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional.
Penulis : Dyah Nastiti Anindita