email : [email protected]

26.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

SEMINAR NASIONAL DAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Populer

Aceh-Oerban.com-Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosial Ekonomi Pertanian di wilayah Sumatera yang tergabung dalam Dewan Pengurus Wilayah (DPW) 1 ,Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (POPMASEPI), 13-november-2019.

Berkumpul di kota Langsa untuk melaksanakan serangkaian kegiatan dalam acara Kewirausahaan dan RAKORWIL DPW 1 POPMASEPI yang mana dalam kesempatan ini diselenggarakan di Universitas Samudera dengan topik “Meningkatkan Perekonomian Petani dalam Pengoptimalan Sumber Daya Lokal”. (13-9-2019).

Aziz Maulana sebagai ketua panitia mengatakan, agenda tersebut dihadiri delegasi-delegasi dari berbagai Perguruan Tinggi di wilayah sumatera baik anggota tetap maupun anggota sementara DPW 1 POPMASEPI.

Pada kesempatan ini saudara Farandika Akbar yang berasal dari mahasiswa universitas jambi menjadi nahkoda atas berlangsungnya acara tersebut, Gabungan Delegasi yang hadir pada kesempatan ini juga mengadakan suatu bentuk kajian tentang permasalahan yang sama sebagai tindak lanjut dari kegiatan Seminar Nasional tersebut dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). Lanjut nya kepada tim oerban.com

Narasumber pertama Muhammad Zulfri S.T.,M.M.,M.T juga Selaku Direktur Utama PT.Pelabuhan Kuala Langsa (PEKOLA) yang bergerak di bidang transportasi ekspor impor di kota Langsa, menyampaikan bahwa pada umumnya daerah Langsa masih sulit untuk berkembang dalam usaha peningkatan pendapatan daerahnya dengan potensi-potensi sumber daya lokal di daerah Langsa, beliau juga mengangkat adanya peluang mahasiswa kedepannya melalui bentuk kewirausahaan dengan harapan mampu mengatasi permasalahan yang beredar dengan memberikan motivasi pada peserta Seminar Nasional untuk memiliki jiwa kewirausahaan.

Dr. Iswahyudi S.P.,M.Si sebagai narasumber dan Selaku kepala program studi Agroekoteknologi di Universitas Samudera memaparkan, tentang bagaimana Mangrove sebagai potensi lokal Langsa yang seharusnya dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah di kota Langsa justru masih banyak dibelit berbagai permasalahan yang menghambat pengembangan dan peningkatan kinerja Mangrove seperti pembibitan, konversi lahan, pembalakan liar termasuk juga pencemaran di wilayah mangrove yang sangat disayangkan, dimana semenstinya Mangrove seharusnya mampu menjadi andalan pendapatan daerah khususnya petani lokal di daerah Langsa yang saat ini masih belum masuk dalam kategori kehidupan yang layak berdasarkan kriteria yang tercantum dalam PERGUB ACEH No.98/2018 Penetapan Upah Minimum Provinsi Aceh tahun 2018.

Baca juga  PETANI ACEH BESAR RAUP UNTUNG DENGAN MEMANEN BAWANG MERAH

Ditulis: Agustia Gafar
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru