Jakarta, Oerban.com – Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara terkait adanya vaksinasi gotong royong berbayar Kimia Farma. Menurutnya, Kimia Farma sebagai BUMN tidak boleh mencari untung dari rakyat, terlebih di saat-saat sulit seperti sekarang.
“BUMN itu adalah Badan Usaha Milik Negara, untuk mensejahterakan rakyat, bukan untuk cari untung apalagi di dalam situasi kesusahan,” kata Rocky dalam video di kanal YouTube pribadinya, Senin (12/7/2021).
Dia juga menambahkan, pejabat yang mencari untung di saat-saat sulit bisa terkena pasal pidana.
Selain itu, vaksinasi gotong royong berbayar ini jelas tak sesuai dengan yang pernah diucapkan presiden Jokowi pada Desember tahun 2020 lalu, ketika memutuskan vaksin akan diberi secara gratis untuk seluruh warga masyarakat.
Lebih lanjut, Rocky menduga jika BUMN Kimia Farma ingin meraih untung sebesar-besarnya dengan ongkos yang memberatkan publik.
Ditambah, kata dia, jumlah vaksin yang terbatas akan sangat rentan dimanfaatkan oleh BUMN dan distributornya.
Melihat hal tersebut, dia mengatakan jika pemerintah sama sekali tidak memiliki rasa empati, sebab selama ini banyak yang terkapar karena kekurangan vaksin.
“Pemerintah itu hatinya busuk, tidak ada empati sama sekali, tidak bisa melihat yang terkapar selama ini karena vaksinnya kurang. Sekarang vaksin yang kurang itu di prioritaskan untuk yang berbayar,” ucap Rocky.
Diketahui, vaksinasi berbayar Kimia Farma tersedia di 8 klinik yang berada di 6 kota Jawa dan Bali.
Awalnya, vaksinasi berbayar akan dimulai pada senin ini, namun karena besarnya animo, pihak Kimia Farma memutuskan memperpanjang masa sosialisasi.
“Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” kata Sekretaris Kimia Farma Ganti Winarno Putro dalam keterangan tertulis, Senin (12/7).
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini