Tanjabbar, Oerban.com – Pada tahun 2023 ini Kementerian Pertanian meluncurkan program terbarunya yaitu Genta Organik atau Gerakan Pertanian Pro Organik. Genta organik adalah suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.
Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Di samping itu, gerakan ini juga mengajak petani untuk melakukan pemupukan berimbang. Kenapa harus organik? Apakah tidak boleh menggunakan pupuk kimia lagi?
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa Genta Organik bukan berarti mengharamkan penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk anorganik masih boleh digunakan, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.
“Pengurangan penggunaan pupuk kimia dan peningkatan penggunaan pupuk organik merupakan salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
SYL menambahkan, tidak hanya produksi pertanian saja yang dapat ditingkatkan, yang lebih penting pencemaran lingkungan dapat ditekan. SYL juga mendorong pemerintah daerah untuk ikut menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Maka dari itu Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi bersama UPTD Pelatihan dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat melaksanakan kegiatan Sosialisasi Sekolah Lapang (SL) Genta Organik di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batang Asam, Kamis kemarin (9/2/2023).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Bapeltan Jambi beserta Widyaiswara, Kepala UPTD Pelatihan dan Penyuluhan DTPHP Provinsi Jambi beserta Penyuluh, Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat beserta tim, Koordinator BPP Batang Asam, Penyuluh Pertanian Kecamatan Batang Asam, Penyuluh Pendamping SL serta calon peserta SL perwakilan dari 10 kelompok tani yang berasal dari Desa Rawa Medang dan Desa Sri Agung.
Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Yulianty, selaku tuan rumah mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kepercayaan terpilihnya Kecamatan Batang Asam sebagai lokasi SL.
Yanti, begitu Kabid penyuluhan ini biasa disapa menyatakan besarnya harapan melalui kegiatan SL dapat memberikan manfaat serta nilai tambah bagi para petani untuk menjadi lebih mandiri.
Kepala UPTD Pelatihan dan Penyuluhan DTPHP Provinsi Jambi, Eferianda Utama, menyatakan dalam sambutannya bahwa sudah waktunya kita kembali ke alam.
“Berbagai permasalahan terutama mengenai pupuk yang terjadi saat ini diharapkan dapat diselesaikan dengan kegiatan Genta Organik ini,” tuturnya.
Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy menyebut, kegiatan SL ini tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya koordinasi yang baik antar lini.
“Maka dari itu perlu dilakukan koordinasi terus menerus dari awal sampai akhir kegiatan. Kami dari Bapeltan Jambi siap mengawal dan mendampingi kegiatan SL ini,” tambahnya.
Pada sosialisasi ini juga telah disepakati jadwal kegiatan SL yang meliputi sosialisasi yang sedang berlangsung, rembug tani satu kali yang rencananya akan dilaksanakan pada 16 Februari 2023, pembelajaran tematik tiga kali serta Farmer Field Day (FFD) satu kali pada tanggal 6 Juni 2023.
Pertemuan pertama pembelajaran tematik mengambil tema pembuatan pupuk organik yang rencananya akan diadakan pada tanggal 2 Maret 2023, pertemuan kedua pada tanggal 13 April 2023 mempelajari pengendalian HPT pada fase vegetative, dan pertemuan terakhir pada tanggal 11 Mei 2023 yang mempelajari pengendalian HPT pada fase generatif.(DNA)
Editor: Ainun Afifah