email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Sulap Sampah Plastik Jadi Emas, Bisakah?

Populer

Oerban.com – Sampah plastik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern zaman kini. Hampir setiap hari masyarakat menggunakan plastik hingga akhirnya berakhir di tempat pembuangan menjadi sampah yang terlupakan.

Dengan gaya hidup yang tidak lepas dari penggunaan plastik, ternyata kita menemui masalah baru. Hadirnya sampah plastik selain merusak estetika lingkungan ternyata dapat menjadi media dari penyebaran penyakit yang akan mengganggu manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal ini dapat terjadi apabila sampah tersebut tidak dikelola dengan baik sementara jumlahnya membludak dari hari ke hari.

Untuk mengelola sampah plastik, banyak cara yang dapat dilakukan. Bahkan cara yang unik dapat dilakukan dengan cara ‘sulap’ sampah menjadi emas.

Sampah plastik dapat menjadi emas, bagi warga Khasmir di India

Tahun lalu, seorang teman Ganai yang berusia 51 tahun mengeluh kepadanya tentang tumpukan sampah yang tergeletak di desa Ganai, dia tersinggung dan terluka. Jauh di lubuk hatinya, dia ingin membawa perubahan saat dia memegang posisi kepala desa, atau sarpanch, di desa asalnya Sadiwara di blok Hiller Shahabad di distrik Anantnag Kashmir Selatan.

Ganai , berprofesi sebagai pengacara, merumuskan sebuah proyek di mana ia akan menawarkan koin emas untuk mengumpulkan sampah plastik.

Dia meluncurkan kampanye dengan slogan “Berikan Plastik dan Ambil Emas” untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan limbah padat. Dalam kampanye tersebut, ia bergabung dengan sukarelawan dari departemen sanitasi, warga senior, anggota klub pemuda dan beberapa karyawan dari departemen lain. Kampanye ini secara resmi disetujui oleh pemerintah distrik Anantnag pada 7 Januari.

Di bawah skema ini, setiap orang yang mengumpulkan 20 kuintal (2.000 kilogram) sampah plastik dari desa akan mendapatkan koin emas 10 gram. Ada juga hadiah yang lebih kecil dari koin 5 gram untuk 10 kuintal. Untuk hadiahnya, pemerintah desa telah mulai mengumpulkan biaya pengguna sebesar 30 rupee ($ 0,37) dari sekitar 400 rumah tangga di desa.

Baca juga  Samudra Lautan Sampah, Mengancam Biota Laut Indonesia

Ganai mengatakan sejak peluncuran kampanye, tumpukan sampah telah dikumpulkan di desanya dan itu sukses besar karena orang mendapatkan imbalan karena mengumpulkan sampah.

“Orang-orang membutuhkan semacam motivasi untuk melakukan pekerjaan tertentu, dan rencana ini bekerja dengan sangat baik,” katanya dikutip dari Daily Sabah.

Dalam 15 hari setelah peluncuran kampanye, ia mengatakan bahwa setidaknya 12 titik dengan luas 1 kilometer di desanya dibersihkan. Sebuah sungai lokal, Pranigam, yang berasal dari mata air Vatsta yang berusia berabad-abad, juga dibersihkan.

Ganai mengatakan bahwa dalam rentang waktu empat hingga lima bulan sejak kampanye diluncurkan, desanya sekarang menjadi zona bebas sampah. Namun dia mengakui bahwa ini tidak bisa menjadi solusi yang langgeng untuk mengekang penggunaan plastik.

Cara yang dilakukan Ganai, seperti pengakuannya, memang bukan solusi untuk jangka panjang. Karena pada faktanya penggunaan plastik masih terus lekat di masyarakat. Namun setidaknya melalui tindakan itu, masyarakat akan termotivasi untuk dapat peduli terhadap permasalahan sampah dan berusaha untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru