TAG
puisi
KELALAIAN DIWAKTU ISYA
Oleh: Muthia Arahmah
Tubuh butuh istirahat
Saatnya merehatkan badan dalam keseharian
Tak sabar menikmati lembutnya kasur
Pintu kamar terbuka, mulai mengundang
“masuk, masuk”
Rebahan pertama serasa dihotel
Semakin bersenang serasa dibenua
Hingga...
GALI PADI
Oleh: Muthia Arahmah
Jenjang taklah berarti
Pangkat taklah menjadi kunci
Umur taklah bersembunyi
Jiwa pasti mati
Jika tak terisi
Sia-sia terjadi
"Tak lah berbunyi lupakan diri"
Nafas membentuk ilusi
Pikiran selalu menyendiri
Dikaji akan...
AKHIR CERITA
Oleh: Anisa Shintia Pratiwi
Aku bertanya;
Apakah akhir cerita bisa dibeli?
Aku ingin tahu;
Bagaimana akhir;
Dari nafas yang terpaksa dihembus
Dari mata terbelalak
Dari hati teracuni
Dari akal yang terprovokasi.
Oleh...
MANUSIA
Oleh: Anisa Shintia Pratiwi
Makhluk itu disebut manusia,
Katanya manusia itu punya;
Rasa.
Empati, simpati, hati nurani.
Tapi buktinya?
Seorang mahasiswa terpaksa harus tertunduk dan menggigit jari, diusir keluar, tidak...
SELAMAT MALAM DIRI
Oleh: Anisa Shintia Pratiwi
Selamat malam diri,
Bagaimana hari ini?
Rupanya kau tak membawa;
Dua ujung bibir yang merekah.
Tak apa,
Setidaknya kau tak bersimbah darah.
Tapi rupanya, kau membawa amarah.
Amarah,...
KELALAIAN DIWAKTU DZUHUR
Oleh: Muthia Arahmah
Saatnya istirahat
Detik, menit hingga berjam penuh kelalaian
dunia selalu dikejar, dzhuhur tak terkejar
siang waktu merebahkan “waktu selalu berputar”
makan terlampau kenyang, bentuk kelaparan
kantuk mulai...
SELAMAT PAGI DIRI
Oleh: Anisa Shintia Pratiwi
Hai diri,
Selamat pagi.
Selamat menginjakkan kembali kaki di permukaan bumi
Selamat menjejali kembali,
Isi bumi yang berteriak;
Mengorek isi hati;
Terpenuhi oleh milyaran duri
Dikorek paksa oleh...
KELALAIAN DI WAKTU SHUBUH
Oleh: Muthia Arahmah
Masih bermimpi khayalan gaib
berjumpa ria penuh tanda tanya
menikmati nyenyak akal bersahut dunia luar, tersenyum remang entah kenyataan
panggilan shubuh mulai bersenggol
seakan-akan terbangun: kembangkan...
RESAH
Oleh: Nurul Zhikra
Ketika Gemercik suara
Terkuak
Ternganga
Pada hari itu
Rajut kusut tak menentu
Tergalang sinar pukau
Sungguh merisau
Adakah jalan?
Menemani awan
Menyelimuti rembulan
Cukuplah…
Tak ingin ada terbelah
Hilang tak kenal arah
Hingga lelap terpanah
Usai...
HUJAN
Oleh: Nelda Afrita
Hujan..
Ketika kau datang
Kau membawa suatu keanehan
Kadang kau membuat kebahagian
Kadang juga kau membuat kesedihan
Hujan..
Gemuruhmu begitu lantang
Membuat semua orang ketakutan
Hujan..
Datangmu menawan
Menggoyahkan senyuman
Saat dentingan manja...