email : [email protected]

24.8 C
Jambi City
Selasa, April 16, 2024
- Advertisement -

Targetkan Ekspor, Rangkaian Pelatihan Agribisnis Kopi digelar kepada Petani Atu Lintang

Populer

Takengon, Oerban.com – Kopi masih menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah, Provinsi NAD dengan cita rasa dijajaran papan atas dunia. Peran tanaman kopi dalam perekonomian Kab. Aceh semakin meningkat, dimana sebagian besar masyarakat sudah memulai melakukan budidaya kopi. Kopi aceh telah dikenal bukan hanya secara nasional, bahkan sudah merambah pasar mancanegara.

Berangkat dari niat dalam rangka mengoptimalkan potensi kopi dalam merambah pasar mancanegara.  Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Atu Lintang bekerjasama dengan Pemerintah Desa, PT PIm, dan  Luis Dreyfus Company (LDC) Perancis mengadakan rangkaian pelatihan terkait agribisnis kopi.

Pelatihan digelar dalam serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan. Pelatihan kali ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas petani dalam mengakses pasar dan adopsi teknologi. Dimana pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas kopi yang diproyeksikan dapat di ekspor ke pasar mancanegara. Narasumber dari kegiatan pelatihan berasal dari PPL, fasilitator PT PIM dari Kecamatan Atu Lintang dan Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki konsentrasi kemampuan di kopi arabika.

Pada tanggal 3 Juni 2021 bertempat di Kantor Gayo Cuppers Team dilakukan pertemuan dengan PT PIM Indonesia. Pada hari itu dilaksanakan kerjasama lanjutan mengenai analisis cita rasa kopi hasil demplot kopi Atu Lintang, yang berkolaborasi dengan Gayo Cuppers Team. Pada kegiatan ini melibatkan seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Atu Lintang. Penyuluh pada kegiatan ini mendapatkan pengetahuan dan skill bagaimana menganalisis cita rasa kopi.

Rangkaian selanjutnya (5 Juni 2021) dilakukan pelatihan kepada petani kopi terkait teknologi budidaya kopi, dimana pelatihan ini sudah berjalan 70% di Kecamatan Atu Lintang. Pelatihan berlangsung di Kampung Bintang Kekelip dengan kerjasama dengan pemerintah desa melalui penggunaan sumber dana desa. Materi pada pelatihan ini diberikan dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku utama (petani) dalam penerapan teknologi. Pemateri menyatakan bahwa pemerintah desa telah terlibat langsung dalam meningkatkan kapasitas petani kopi.

Pada akhirnya sebagai upaya meningkatkan kapasitas petani kopi dalam hal penerapan teknologi yang disukai oleh pasar luar negeri. Pada 7 Juni 2021 peningkatan kapasitas petani dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan terkait sistem penanaman kopi. Pelatihan ini dikakukan dengan melibatkan pasar yaitu dengan kerjasama dengan starbuck Amerika Serikat dan PGS sebagai asilitator. Pelatihan ini berfokus pada penerapan teknologi, peningkatan produksi dan produktivitas serta meningkatkan pendapatan petani. Pola penanaman PGS meningkatkan populasi tanaman hingga 3100 batang.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat Disamping untuk meningkatkan produksi kopi. Kedepan ada beberapa rantai pasok yang dapat di potong dengan di kaitkannya ekspor kopi yang langsung dari binaan BPP dan LDC yang akan di jadikan koorporasi. Sehingga akan lebih mudah dalam koordinasi agribisnis dari sektor hulu sampai ke hilir nantinya, ungkap penyuluh.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam berbagai kesempatan juga selalu berbicara penguatan organisasi pertanian hingga level kecamatan. ”Komando Strategis Pembangunan Pertanian dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.

Hal ini menjadi poin plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif,” ujar SYL yang juga penikmat kopi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Kostratani merupakan salah satu program unggulan dari Kementerian Pertanian.

“Kostratani sejalan dengan Visi Presiden yang ingin menjadikan pertanian Indonesia maju, mandiri dan modern dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan harapan Bapak Menteri dengan program ini dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, membuka lapangan kerja dan eksport meningkat,” tutup Dedi.

Penulis : Ferdinal

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru