Jakarta, Oerban.com – Safari politik Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra terus berlanjut. Sebelumnya pada Senin (13/2/2023), PBB bersilaturahmi ke Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dan pada Kamis (16/3/2023), PBB kembali bersilaturahmi ke Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Pusat.
Kedatangan rombongan DPP PBB disambut langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin. Pada agenda tersebut, Yusril mengatakan, peta politik baru akan terlihat jika PDIP sudah memutuskan bakal calon pasangan untuk Pilpres 2024.
Yusril juga berkeyakinan bahwa PDIP akan mempertimbangkan untuk membangun koalisi antara Nasionalis dan Islam dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
“Mudah-mudahan garis yang selama ini, koalisi di antara Nasionalis-Islam itu akan tetap ada untuk selamanya,” ujar Yusril, dikutip dari laman resmi PBB, Jum’at (17/3/2023).
Yusril berpendapat, PDIP akan menjadi suatu kekuatan politik yang menentukan bagaimana alur pada pesta demekrasi terbesar tersebut nantinya. Pasalnya, kata Yusril, PDIP sudah dua kali berturut-turut memenangkan calon presiden yang diusungnya.
“Saya kira, saya dengan Cak Imin sama, dengan PPP sama, bahwa formasi akan terbentuk setelah Ibu Mega (Ketum PDIP) memutuskan siapa pasangan calon yang ditentukan oleh PDIP dan saya kira itu betul-betul formasi itu akan terbentuk di situ,” jelas mantan Mensesneg ini.
Di sisi lain, Muhaimin pada pertemuan tersebut memuji Yusril. Ia mengatakan, Yusril merupakan sosok yang berhasil memenangkan Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden.
“Pak Yusril ini orang hebat yang pernah menjadikan Gusdur jadi presiden, yang kedua Pak Yusril ini pernah jadiin Pak SBY jadi presiden,” kata Muhaimin
Berdasarkan perkataannya tersebut, setengah tertawa, Muhaimin mengatakan, ingin mengetahui ‘kesaktian’ Yusril, dan memintanya untuk memprediksi siapa pemenang di Pilpres 2024. “Ternyata pak Yusril minta waktu seminggu untuk mendeteksi,” ujarnya.
Selain itu, Muhaimin mengatakan pertemuan yang disebutnya sebagai reuni khusus tersebut sebagai ajang silaturahmi menjelang pemilihan yang disebutnya belum pasti.
Meski begitu, ia mengatakan PKB yang kini tengah menjalin koalisi dengan Gerindra masih membuka pintu untuk partai lainnya bergabung. Termasuk untuk PBB yang saat ini belum tergabung dengan koalisi manapun.
“Tentu, moga-moga nanti pada kesimpulannya, kita bisa bersama dengan PBB untuk pilpres 2024 yang akan datang,” ujar Muhaimin.(*)
Editor: Ainun Afifah