Gaza, Oerban.com – Militer Israel mengatakan tentara menembak dan melukai seorang wanita Palestina pada hari Senin, dalam insiden kekerasan terbaru di wilayah pendudukan.
Wanita itu dirawat di rumah sakit setelah ditembak di “tubuh bagian bawahnya” di dekat kota Nablus, Tepi Barat utara, kata militer dalam sebuah pernyataan Selasa pagi. Seorang juru bicara militer mengatakan dia tidak mengetahui kondisinya saat ini. Menurut militer, penembakan itu terjadi setelah wanita itu berusaha melakukan serangan pisau, namun tidak ada tentara Israel yang terluka dalam insiden itu.
Palestina dan kelompok hak asasi manusia Israel mengatakan tentara sering menggunakan kekuatan yang berlebihan. Pasukan Israel menembaki sebuah mobil di kota Beit Ummar di Tepi Barat selatan bulan lalu, menewaskan Mohammed al-Alami yang berusia 12 tahun saat ia dan keluarganya sedang berkendara ke toko untuk membeli makanan ringan.
Sebelumnya pada bulan Juni, pasukan Israel membunuh seorang wanita Palestina lainnya di Tepi Barat yang diduduki, menurut tentara. Situs berita resmi Palestina Wafa mengidentifikasi wanita itu sebagai Mai Afana, 29, dari kota Abu Dis, yang terletak di sebelah timur Yerusalem.
Insiden itu terjadi di tengah ketegangan baru antara Israel dan Palestina. Pembunuhan itu terjadi ketika ketegangan meningkat di Yerusalem Timur yang diduduki menyusul pawai bendera provokatif yang dilakukan oleh sayap kanan Israel .
Pembunuhan hari Senin itu memicu protes selama dua hari di mana seorang warga Palestina lainnya tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel. Israel mengatakan keluarga mengabaikan perintah dari pasukan untuk berhenti dan tentara hanya menembaki ban kendaraan. Kendaraan itu penuh dengan peluru, dan keluarga itu mengatakan tidak diberi peringatan.
Dua warga Palestina lainnya ditembak dan dibunuh dalam beberapa pekan terakhir di dekat kota Beita di Tepi Barat utara, di mana para pengunjuk rasa yang melempar batu telah berulang kali bentrok dengan pasukan Israel atas pos pemukiman terdekat yang didirikan pada Mei.
Pasukan Israel juga menembak dan membunuh seorang warga Palestina berusia 17 tahun selama bentrokan di desa Nebi Saleh di Tepi Barat, yang telah menyaksikan gelombang protes selama bertahun-tahun terhadap pemukiman di dekatnya. Israel merebut Tepi Barat dalam perang 1967 dan telah mendirikan puluhan pemukiman di mana hampir 500.000 pemukim tinggal. Palestina ingin Tepi Barat menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka dan memandang permukiman sebagai hambatan utama untuk menyelesaikan konflik.
Kelompok hak asasi Palestina menuduh pasukan Israel dengan sengaja membunuh warga Palestina bahkan ketika tidak ada risiko bagi kehidupan mereka sendiri.
Sumber : Daily Sabah