email : [email protected]

25 C
Jambi City
Jumat, April 19, 2024
- Advertisement -

Terapkan Pertanian Organik, Petani Pesisir Selatan Jaga Ekosistem Lingkungan

Populer

Pesisir Selatan, Oerban.com – Dewasa ini penggunaan pupuk dan pestisida kimia dirasa sudah biasa. Bahkan secara umum bisa dikatakan petani sangat tergantung terhadap pupuk dan pestisida kimia. Alih-alih alasan lebih efektif dan efisien, petani tidak menyadari penggunaan pupuk dan pestisida kimia banyak membawa kerugian jika digunakan terus menerus.

Namun tidak begitu halnya bagi kelompok tani Semangat Tani yang terletak di Desa Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Kelompok tani yang diketuai oleh Muslim Darmis ini telah menerapkan pertanian sehat ramah lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem kehiduan.

Kami menyadari bahwa penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus akan merusak kesuburan tanah, tanaman akan tergantung dengan pupuk kimia dan rentan terhadap penyakit, ujar Muslim. Selain itu keasaman tanah akan meningkat, maka dari itu sejak tahun 2012 kami menggunakan kompos, pupuk organik cair dan pestisida nabati seperti Beauvoria bassiana dalam budidaya tanaman padi.

Di sekitar pertanaman padi kami tanam refugia yang merupakan rumah singgah hama dan musuh alami. Jika sudah ada rumah singgah maka hama tidak akan menyerang tanaman kita, tambah Muslim lagi.

Dalam usaha tani pH tanah sangat berperan penting, pH dibawah 4,5 tanaman padi rentan terhadap penyakit, pH dibawah 3,5 akar tanaman akan membusuk. Maka dari itu kami menggunakan kompos dan kapur dolomit terus menerus untuk menetralkan pH tanah dan mengembalikan kesuburan tanah sehingga tanaman akan sehat.

Untuk pemupukan, kami menggunakan kompos pada umur 10 Hst, kemudian pupuk susulan kami menggunakan POC pada umur 45 Hst. Ketika umur padi 30 Hst, kami pakai olahan belerang, ampas karbit (bekas tukang las) dan kapur pertanian (dolomit). Kemudian untuk pengendalian OPT khususnya hama kami menggunakan Beauvoria bassiana pada umur 15 dan 60 Hst, tutur Muslim menjelaskan penerapan pertanian sehat yang dilakoninya.

Baca juga  Gencarkan Optimasi Lahan dan Pompanisasi Staf Khusus Kementan Berikan Pembinaan di UPT

Seperti yang telah diketahui, konsumsi produk pertanian yang menggunakan bahan kimia (pupuk dan pestisida) dalam proses produksinya dapat berakibat buruk pada kesehatan (kanker dan menurunnya ketahanan tubuh). Kekhawatiran semakin menguat dengan berkembangnya GMO (genetic modified organisms) atau tanaman transgenik sebagai respon dari berkembangnya ancaman hama dan penyakit.

Dalam suatu kesempatan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pernah mengatakan untuk mendapatkan produktivitas yang diinginkan kondisi lahan harus dijaga. Karena lahan yang baik bisa menghasilkan tanaman yang baik.
Senada dengan SYL, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pun menyatakan ketahanan lingkungan dan produk berkualitas dapat diperoleh dengan menggunakan bahan organik, salah satunya sebagai pupuk kompos. Hasil tanaman yang baik dan sehat akan meningkatkan nilai jual dan kesehatan produksi pertanian sehingga peluang menembus pasar ekspor ke mancanegara juga semakin tinggi.

Penulis: Dyah Nastiti Anindita

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru