Muaro Jambi, Oerban.com – Sejumlah mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) melakukan aksi protes sebagai bentuk kekecewaan terhadap birokrat kampus, Rabu (29/5/2024). Pasalnya, tiga tahun terakhir ini demokrasi di kampus tersebut telah mengalami kemunduran dengan terjadinya kekosongan kepemimpinan dalam tataran BEM Universitas.
Aksi tersebut menggunakan metode dengan memanfaatkan media kampanye spanduk dengan berbagai macam tulisan sebagai bentuk rasa kekecewaan mahasiswa Universitas Jambi. Tulisan seperti “Tanpa BEM UNJA Tikus Kampus Merajalela”, “Demokrasi Dimakan Babi”, “Demokrasi Membunuh Birokrasi”, dan “UNJA Terlalu Banyak Masalah”, tampak sebagai bentuk protes kekecewaan mahasiswa UNJA terhadap birokrat kampus.
Tahun 2021 adalah tahun terakhir UNJA memiliki BEM Universitas Jambi. Pergantian rektor baru UNJA belum dapat menghadirkan demokrasi mahasiswa tataran Universitas, ditambah dengan wacana pemilihan ketua BEM Universitas dengan sistem kongres. Tentu hal tersebut sangat mencederai keinginan mahasiswa terhadap sistem Pemira.
Berbagai dugaan tertuju kepada birokrat kampus sebagai dalang dari pembungkaman mahasiswa di Universitas Jambi.
“Tentu kami kecewa terhadap birokrat kampus yang hari ini belum dapat menghadirkan demokrasi di Universitas Jambi dan kami sangat menduga bahwa birokrat merupakan dalang dari pembungkaman tersebut,” ungkap salah satu peserta aksi.
Bahkan, lanjutnya, hari ini UNJA sedang tidak baik-baik saja, berbagai macam problem sedang dihadapi oleh UNJA. Namun, birokrat sebagai pimpinan universitas belum juga berbenah memperbaiki sistem kemahasiswaan.
Ia melanjutkan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap pimpinan universitas yang hingga hari ini belum juga menyelesaikan masalah di kampus.
“Kami akan terus bersuara bahkan kami siap membongkar berbagai macam permasalahan di Universitas Jambi,” tegasnya. “Akankah Universitas Jambi membenahi diri? Akankah Universitas Jambi memiliki BEM Universitas sebagai wadah aspirasi mahasiswa, atau birokrat senang dengan tidak adanya BEM di Universitas Jambi?”(*)
Editor: Ainun Afifah
