Muaro Jambi, Oerban.com – Pada tanggal 01 Oktober 2024, Tim Program Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (P2M2) Universitas Jambi (UNJA) melaksanakan kegiatan mengenai inovasi lubang resapan biopori guna meminimalisir banjir di RT 01, Desa Sungai Duren, Kabupaten Muaro Jambi.
Tim P2M2 ini diketuai oleh Rendy Agus Setiawan (Teknik Geofisika 2021) serta berkolaborasi bersama para anggota, yaitu Fatihah Zhahirah Jegezza (Teknik Geofisika 2021), Latif Hidayat (Teknik Geofisika 2021), Anneza Putri Maharani (Teknk Geofisika 2022) dan Bayu Kurniansyah (Teknik Geofisika 2022). Tim tersebut juga berada di bawah bimbingan bapak Ir. Edwin Permana, S.T., M.T., IPM., ASEAN ENG.
Rendy Agus Setiawan menjelaskan, kegiatan ini didasari oleh permasalahan banjir yang cukup serius di daerah tersebut. Banjir tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga menimbulkan dampak negatif lainnya. Salah satu dampaknya adalah genangan air yang menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk berpotensi menjadi sumber penyakit berbahaya.
Rendy juga menjelaskan bahwa masyarakat masih kurang mengetahui bahwa ada teknologi sederhana dalam mengatasi permasalahan tersebut, karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai lubang resapan biopori.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Rendy bersama tim mengembangkan inovasi berupa membuatan lubang resapan biopori secara sederhana. Lubang resapan biopori ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan berupa pipa, biopori, sisa sisa makanan, mesin bor, dan tutup pipa. Lubang resapan biopori ini berguna untuk pemanfaatan alat sederhana yang berguna untuk meminimalisir banjir yang kemudian dapat di manfaatkan juga untuk menjadi pupuk kompos oleh masyarakat.
Teknologi lubang resapan biopori ini merupakan lubang vertikal yang masuk ke dalam tanah, dan fungsinya untuk meningkatkan permeabilitas air. Terbentuknya pori-pori biologis di dalam tanah akan secara langsung memperluas permukaan bidang, dan menutupi area dinding pori lubang.
“Lubang resapan ini sangat bermanfaat bagi daerah sekitar RT. 01 Desa Sungai Duren ini bapak dan ibu sekalian. Selain untuk mengurangai banjir, lubang resapan ini dapat ditanam di sekitar rumah bapak dan ibu guna meminimalisir genangan air, sehingga jentik-jentik nyamuk pun akan berkurang dan lingkungan akan semakin bersih dan terjaga, terlebih pada musim penghujan seperti sekarang ini,” ujar Rendy kepada masyarakat pada saat penyuluhan.
Tim P2M2 berharap dengan adanya inovasi ini dapat menjadi alternatif sebagai salah satu solusi mengatasi banjir dengan bahan sederhana sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat dan dapat meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat terhadap permasalahan serius yang dapat terjadi dikarenakan banjir.
Salah satu Anggota Tim Rendy juga menambahkan, “Air yang masuk ke dalam lubang resapan ini akan lebih cepat terserap karena di dalam lubang ini terdapat bahan-bahan yang dapat mempercepat peresapan air serta dapat menyuburkan tanah” ujarnya.
Bapak Ir. Edwin Permana, S.T., M.T., IPM., ASEAN ENG. Selaku dosen pembimbing tim P2M2 menyampaikan pesan agar semua orang dapat mengetahui cara untuk meminimalisir banjir yang sering terjadi. Sehingga diharapkan dengan adanya praktik langsung yang dilakukan oleh mahasiswa, masyarakat dapat mengetahui pentingnya dan kegunaan lubang resapan biopori tersebut.
Ketua RT.01 Desa Sungai Duren, bapak Nur Afrizal juga menyampaikan bahwa dengan lubang resapan ini efektif dan dapat meminimalisir banjir di daerah sekitar rumah warga. “Kaami akan melanjutkan projek ini dengan alat dan bahan yang telah Tim P2M2 berikan,” ujar bapak Nur Afrizal.
Selanjutnya, tim P2M2 terus berusaha mengembangkan inovasinya melalui teknologi lubang resapan biopori sehingga dapat digunakan dan dipraktikkan oleh masyarakat bagi kehidupan sehari-hari.
Tim P2M2 ini juga melakukan edukasi melalui media sosial mengenai pembuatan alat penjernih air sederhana dan pentingnya air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Konten tersebut dapat diakses melalui YouTube:
Editor: Ainun Afifah