Muaro Jambi, Oerban.com – Digulirkannya progam replanting bagi perkebunan kelapa sawit rakyat oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS), ditujukan untuk membantu petani dalam menanam kembali kebun kelapa sawit yang sudah berumur tua dan tidak produktif lagi. Bantuan ini merupakan wujud nyata peran pemerintah dalam pengembangan perkebunan rakyat nasional khususnya komoditas kelapa sawit yang sampai dengan hari ini menyumbangkan devisa yang besar bagi pemerintah melalui ekspor keluar negeri.
Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan BPPSDMP Kementerian Pertanian, dituntut untuk dapat menciptakan insan pertanian kompeten yang siap berkarya di dunia pertanian. Hal tersebut seperti yag disampaikan oleh Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP. Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan terobosan yang dibutuhkan pertanian,kata Dedi.
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Bapeltan Jambi dalam kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perkebunan Batch 1. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang perbaikan sarana dan prasarana untuk tanaman kebun dan pengelolaannya sesuai dengan teknik budidaya kelapa sawit yang baik.
Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari dari tanggal 04 s.d. 07 Juli 2022 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bapeltan Jambi di gedung AOR Bapeltan Jambi dengan total jumlah peserta 31 orang petani kelapa sawit Kabupaten Ogan Komeli Ilir (OKI).
Ikut hadir dalam kegiatan pembukaan diantaranya Kepala Bapeltan Jambi (Zahron Helmy) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI (diwakili Kabid Penyuluhan Zulkarnain), Perwakilan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (Lucky), Kasubbag TU, Subkor Penyelenggara Pelatihan, Widyaiswara, Praktisi, dan panitia.
Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy dalam sambutannya mengatakan bahwa berusaha tani sekarang ini harus ada SOP-nya. BPDPKS dan Bapeltan Jambi mendorong petani kita untuk berusaha tani standar yang artinya sudah ada SOP nya atau bisa dikatakan kita belajar GAP (Good Agriculture Practise). Oleh sebab itu kita berharap dengan mengikuti kegiatan pelatihan sarana dan prasarana perkebunan ini, peserta bisa belajar secara benar bagaimana mengelola sawit itu dengan baik”, ujar Kepala Balai.
Pelatihan berlangsung selama 4 hari dengan pemateri berasal dari Widyaiswara, Manajemen Perusahaan kebun sawit, Praktisi, dan Fasilitator lainnya yang kompeten. Selain pemberian materi di kelas juga dilakukan praktek di lahan praktek, serta dilengkapi dengan kunjungan lapangan ke kebun produksi PTPN VI Jambi. Sampai berita ini diliput kegiatan pelatihan baru saja selesai dilaksanakan dengan peserta semuanya telah mengikuti pembelajaran dengan lancar.
“Saya cukup senang bisa belajar di Bapeltan Jambi, ini semua bisa menambah ilmu dan wawasan kami dalam berkebun sawit dan harapannya bisa meningkatkan produksi kami. Terimakasih BPDPKS dan Bapeltan Jambi yang sukses menyelenggarakan pelatihan ini” ujar Sugeng perwakilan peserta dalam penyampaian pesan dan kesan pada saat penutupan pelatihan ini
Dengan dilaksanakannya Pelatihan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perkebunan Batch 1 ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani tentang produksi, produktivitas serta mutu perkebunan usaha kelapa sawit secara berkelanjutan.
Penulis : Ferdinal