Solok, Oerban.com – Milenial dan kopi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan yang ditandai dengan menjamurnya tren minum kopi kekinian. Untuk mendapatkan aroma dan rasa yang khas salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah proses pascapanen. Menyulut hal tersebut balai pelatihan Pertanian Jambi bekerja sama dengan Dinas Pertanian Solok Selatan guna mempertahankan mutu kopi dan mendorong petani milenial untuk terjun langsung ke proses produksi kopi mengadakan Pelatihan Pascapanen kopi angkatan 1 yang diadakan mulai tanggal 21-23 Januari 2021. Dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian, Kabid Perkebunan dan kasi, Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan serta Panitia Daerah pembukaan dilakukan dengan khidmat diikuti oleh tiga puluh peserta yang berlangsung di aula pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan. Tiga puluh orang peseta yang hadir sebagian besar terdiri dari petani milenial Desa Lubuk Gadang dan Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir.
Sekretaris Dinas Pertanian Solok Selatan, lusi susanti dalam pembukaan pelatihan pascapanen kopi angkatan 1 menyampaikan Permasalahan kopi di lapangan salah satunya rendahnya mutu pascapanen yang membuat kualitas kopi menurun, untuk itu pelatihan ini sangat berguna bagi peserta dan untuk tetap fokusdan konsentrasi dalm pelatihan. “ Peserta sangat beruntung kaarena mendapat ilmu langsung dari petani sukses yang menjadi fasilitator pada pelatihan ini,” ungkap Lusi.
Mewakili Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Yunisa Tri Suci menyampaikan program utama unggulan kementan salah satunya kostratani dan penumbuhan petani milenial. “ Untuk mendukung pengoptimalan kostratani yang memiliki 5 peran dan fungsi yang salah satunya pusat pembelajaran, maka kami bersinergi dengan dinas Pertanian Solok Selatan untuk menyelenggarakan pelatihan pascapanen kopi angkatan 1.” Kata Suci
Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian atau Kostratani, memiliki peran penting dalam pertanian. Setidaknya ada 5 peran utama yang dimiliki Kostratani dalam pembanguan pertanian di Indonesia. Kostratani adalah gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan Kostratani dibentuk untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP.
“Kostratani adalah wujud gerakan pembangunan pertanian di Indonesia yang menyelaraskan kemajuan era industrialisasi 4.0. Kostratani berpusat di Kecamatan, karena pembangunan pertanian akan dilakukan dari lapangan, desa hingga kecamatan,” katanya
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Kostratani menjalankan lima peran utama, yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, dan pusat konsultasi agribisnis, serta pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Penulis: Yunisa TS
