Pasaman Barat, Oerban.com – Begitu bergantungnya masyarakat Indonesia pada beras, mendorong Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kemampuan petani melakukan budidaya padi di areal mereka masing masing. Budidaya padi terus diupayakan dengan berbagai cara untuk mendukung stabilitas pangan yang pada gilirannya akan mendukung stabilitas nasional.
Seperti disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang mengatakan cara menanam padi secara baik dan benar harus dikuasai para petani guna meningkatkan hasil panen karena permintaan beras yang tidak pernah menurun.
Untuk itu, para petani seharusnya memiliki pengetahuan dasar terkait cara penanaman padi yang baik dan benar agar hasil panennya sesuai target, kata Dedi.
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Balai Pelatihan Pertanian Jambi terus berupaya melakukan peningkatan SDM pertanian dalam bentuk pelatihan, khususnya melalui Pelatihan Teknis Budidaya Padi Bagi Non Aparatur Angkatan VIII.
Kegiatan ini dilaksanakan di BPP Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat selama tiga hari dari tanggal 02 sampai 04 Juni 2021. Peserta pelatihan berjumlah 30 orang, merupakan petani atau kelompok tani yang berasal dari enam Kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat, diantaranya Kecamatan Ranah Abatahan, Kecamatan Sungai Beremas, Kecamatan Koto Balingka, Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Gunung Teluh, dan Kecamatan Lembah Melintang.
Pelatihan budidaya padi bagi non aparatur ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat, Kabid penyuluhan, Kasi penyuluhan, Widyaiswara Bapeltan Jambi, seluruh fasilitator dan panitia
Perwakilan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat mengatakan bahwasanya banyak keuntungan yang petani dapatkan dari pelatihan ini. Petani dapat membuka wawasan dan pengetahuannya tentang segala sesuatu terkait budidaya padi. Dan berharap kedepannya Bapeltan Jambi masih dapat memberikan pendampingan dan bimbingan baik secara langsung di lokasi maupun secara virtual agar ilmu pengetahuan yang didapatkan peserta pada pelatihan ini dapat terus berlanjut dan diaplikasikan pada kelompok taninya.
Setelah acara penutupan, para peserta langsung diberikan penjelasan program oleh panitia, dilanjutkan penyampaian materi penanaman oleh fasilitator. Dalam materi juga disampaikan bagaimana cara pembuatan pupuk organik baik secara teori dan praktek.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini