Kota jambi, Oerban.com – Sahabat, menjadi seorang jurnalis membuat kita harus siap berada dalam berbagai kondisi, tak terkecuali peristiwa perang. Kondisi perang yang seringkali diwarnai dengan penembakan, pengeboman, dan berbagai hal tak mengenakkan membuat seorang jurnalis harus memiliki keamanan yang tidak biasa.
Semua jurnalis perang harus memiliki pelatihan lingkungan yang tidak bersahabat, pelatihan medis terkini, dan peralatan keselamatan yang benar sebelum melakukan penugasan di zona konflik. Dikutip dari laman wan ifra, sebuah media asosiasi dunia untuk publikasi berita, berikut tips yang perlu diperhatikan.
Persiapan yang matang
Dalam hal persiapan, lakukanlah penilaian risiko secara menyeluruh, termasuk bahaya apa pun yang mungkin dihadapi dan prosedur darurat apa yang ada. Lengkapi pesan dan beri tahu kerabat terdekat tentang keinginan tersebut. Pastikan juga pimpinan media, kolega, atau teman melihat penilaian risiko.
Selanjutnya, teliti latar belakang konflik yang terjadi. Ketahui siapa dalang, senjata dan taktik apa yang digunakan, alasan konflik, dan negara mana saja yang terlibat. Teliti apakah senjata khusus sedang digunakan, seperti peluru kimia, uranium (DU) atau peluru flechette bahkan nuklir. Identifikasi seragam dan kendaraan di semua sisi. Pelajari peta dan literatur apa pun untuk membantu menyiapkan rencana liputan, serta periksa perlengkapan liputan, terutama trauma kit, pelindung tubuh, dan alat komunikasi.
Saat bertugas
Pada saat bertugas, buatlah rencana di mana akan tidur, mendapatkan makanan, dan menyimpan peralatan serta uang tunai dengan aman. Kenali “medan perang” termasuk di mana garis depan berada dan seberapa lancar mereka melakukan penyerangan.
Cari tahu apakah serangan terjadi di area belakang seperti penyergapan, operasi pasukan khusus, atau serangan udara. Apakah ada penembakan sembarangan? Identifikasi pola seperti pemboman fajar, atau serangan udara senja. Ketahui di mana ladang ranjau berada dan di mana penembak jitu beroperasi.
Selain itu kamu juga perlu mengetahui di mana fasilitas pertolongan pertama lokal dan militer berada dan bagaimana menuju ke sana. Waspadai target potensial, seperti bangunan utama yang diincar. Selalu memiliki rencana darurat untuk keadaan tertentu dan pastikan untuk mengomunikasikannya dengan jelas pada orang yang bisa dihubungi saat darurat.
Hal penting lainnya, kamu juga perlu untuk bekerja sama dengan jurnalis lain untuk saling mendukung. Jangan sepelekan waktu istirahat dan jaga kesehatan dengan baik. Dengan demikian, kamu mungkin memiliki kesempatan untuk meliput berita perang yang terjadi.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini
