email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Tour Analisis Situasi pada Suku Anak Dalam Jambi oleh GEMPITA SAD Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi

Populer

Muaro Bungo, Oerban.com – Organisasi kemahasiswaaan yang ada di Universitas Jambi yaitu Gerakan Merangkul Mimpi dan Cita Suku Anak Dalam (GEMPITA SAD) melaksanakan Tour ke suku anak dalam dengan tema “Gempita berpetualang bersama anak rimba di suku anak dalam Provinsi Jambi”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 31/1/2023.

Tour ini mendapat pendanaan dari Bank Indonesia dan difasilitasi oleh Pundi Sumatra. Kegiatan dilakukan di dua tempat yaitu, di Desa Dwi Karya Bakti, Kec. Pelepat Kab. Bungo dan di Pematang Kejumat, Desa Limbur Tembesi, Kec. Bathin VIII, Kab. Sarolangun. Kegiatan dilakukan pada tanggal 31 januari sampai 2 februari 2023.

Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Pembina GEMPITA SAD Dr. Asparian, S.KM. M.Kes, CIQaR yang ikut serta dalam kegiatan.

Tujuan GEMPITA SAD melaksanakan tour ini untuk menganalisa situasi di suku anak dalam yang jarang didatangi atau jarang dijelajah.

Dulunya suku anak dalam hidup Dengan mengasingkan diri di dalam hutan dan berpindah-pindah serta memanfaatkan sumberdaya alam. Dengan seiring berkembangnya teknologi dan makin menipis sumber daya, Suku anak dalam (Orang Rimba) pun harus mencoba belajar dan merubah gaya hidupnya sedikit-demi sedikit.

“Tour ini merupakan kegiatan untuk menganalisis permasalahan pada suku anak dalam Desa Dwi Karya Bakti, Kecamatan pelepat, Kabupaten Bungo dan desa Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun,” ujar Wahyuni Lestari selaku ketua pelaksana kegiatan.

Wahyuni menjelaskan, permasalahan kesehatan yang ada pada masyarakat SAD ini akan kami jadikan fokus utama untuk kegiatan pengabdian masyarakat kedepannya.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan GEMPITA SAD di lokasi yaitu, senam, bermain volly, jalan-jalan santai melihat keadaan di sekitar, mengunjungi sekolah, melakukan penyuluhan tentang sampah dilanjutkan dengan pertemuan langsung dan diskusi dengan ibu-ibu dan bapak-bapak.

Baca juga  Babak Baru Konflik SAD Kejasung dan Sultan Wawan, LAM Jambi Serahkan ke Pihak Berwenang

Setelah melakukan diskusi dengan para warga, ada beberapa hal yang didapatkan di Desa Dwi Karya Bakti. Hampir semua penduduk sudah memiliki Kartu Keluarga. Mereka tinggal dirumah semi permanen. Mata pencaharian alternative mereka ialah membuat ikan asap, membuat kerajinan lapik yang nantinya akan di jual ke luar, setiap hari mereka berkebun dan masih ada warga yang berburu.

Mereka juga sudah berinteraksi dengan warga luar. Dapat dilihat dari setiap kegiatan seperti acara desa mereka sering diundang. Listrik pun sudah masuk ke daerah tersebut.

Namun, pengetahuan tentang PHBS warga masih rendah. Membuang sampah sembarangan adalah persoalan kesehatan yang terdapat di sana.

Warga yang berada di Pematang Kejumat, mereka tinggal di rumah semi permanen. Aliran listrik belum masuk sehingga mereka mengunakan bantuan tenaga surya atau menggunakan genset. Sudah ada yang memiliki KTP dan BPJS kesehatan. Mereka juga berkebun, menanam ubi, sayur dan padi darat.

GEMPITA SAD memberikan kenang-kenangan berupa jam dinding di daerah Desa Dwi Karya Bakti dan memberikan pakaian yang diperoleh dari donasi untuk suku anak dalam yang ada di Pematang Kejumat. Harapannya semoga kehadiran GEMPITA SAD membawa manfaat bagi masyarakat setempat terutama pada Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Dwi Karya Bakti dan Pematang Kejumat.

Editor: Ainun Afifah 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru