Ankara, Oerban.com – Turki melakukan kontak dengan Cina mengenai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir ketiga (PLTN) yang direncanakan dan sedang mensurvei lokasi untuk yang keempat, kata seorang pejabat tinggi kementerian.
Rosatom Rusia sedang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di negara itu, Akkuyu NPP, di provinsi Mersin selatan, dengan reaktor pertama diperkirakan akan beroperasi tahun depan.
Negara ini berencana untuk membangun yang kedua di provinsi utara Sinop dan yang ketiga di provinsi barat laut Kırklareli.
Turki perlu menghasilkan sedikit lebih dari 11% listrik melalui energi nuklir pada tahun 2035, dan 29% pada tahun 2053 untuk mencapai tujuan iklimnya, Salih Sarı, kepala infrastruktur nuklir di kementerian energi mengatakan pada konferensi industri nuklir lokal, Rabu (22/6/2023).
“Kami terus maju dengan survei lokasi untuk proyek pembangkit nuklir keempat. Turki membutuhkan 20 GW kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir untuk tujuan iklim 2053,” kata Sarı, menurut sebuah pernyataan.
Turki melakukan kontak dengan Rusia dan Korea Selatan untuk pabrik kedua yang direncanakan dan China untuk pabrik ketiga, kata Sarı.
Ini juga mengeksplorasi teknologi reaktor modular kecil dengan perusahaan Inggris, Prancis dan AS.
Pembangkit nuklir pertama, Akkuyu pada bulan April menerima batch awal upacara nuklir, memungkinkan Turki untuk mendapatkan status negara yang membanggakan energi nuklir.
Akkuyu NPP adalah “investasi bersama terbesar” Turki dengan Rusia.
Turki dan Rusia menandatangani perjanjian antar pemerintah pada tahun 2010 untuk membangun pabrik. Akkuyu akan terdiri dari empat reaktor VVER generasi 3+ yang dirancang Rusia, dengan kapasitas masing-masing 1.200 megawatt (MW).
Fondasi reaktor pertama diletakkan pada April 2018, sedangkan pembangunan unit kedua, ketiga dan keempat masing-masing dimulai pada Juni 2020, Maret 2021 dan Juni 2022.
Tiga unit yang tersisa akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dengan laju satu per tahun, untuk akhirnya memiliki total kapasitas terpasang 4.800 megawatt (MW).
Setelah selesai, pembangkit ini diharapkan dapat menghasilkan 35 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahun dan akan memenuhi sekitar 10% dari kebutuhan listrik domestik.
Menurut angka pemerintah, jika pembangkit listrik mulai beroperasi hari ini, itu bisa sendirian menyediakan listrik yang cukup untuk kota berpenduduk sekitar 15 juta orang, seperti Istanbul.
Pabrik, yang akan memiliki perkiraan masa pakai 60 tahun dengan perpanjangan 20 tahun lagi, akan menghasilkan energi bebas karbon sepanjang waktu.
Sumber: Daily Sabah