Depok, Oerban.com – Peran widyaiswara dalam memfasilitasi proses berlatih perlu terus ditingkatkan. Terutama menghadapi tantangan perkembangan dan tuntutan industri 4.0. Hal tersebut disampaikan oleh kepala pusat pelatihan pertanian Ir. Bustanul Arifin Caya, MDM saat membuka sosialisasi penjenjangan widyasiwara tingkat menengah dan tingkat tinggi, kamis 11/07/2019.
“Perlu kerjasama semua pihak, terutama widyaiswara sebagai ujung tombak pelatihan. Kedepan dengan makin ketatnya persaingan dan tuntutan dunia industri, maka peran widyaiswara dalam mentransfer ilmu dan teknologi sangat dibutuhkan. Dengan pola pelatihan vokasi, ditambah adanya permintaan tenaga kerja yang memiliki skill yang baik akan menjadi tugas kita bersama, ungkap Ir. Bustanul.
Lebih lanjut Ir.Bustanul menyampaikan kepada para peserta bahwa negara Jepang sedang membutuhkan tenaga kerja terampil. Sekitar 175 ribu orang tenaga kerja diperlukan. Dengan data seperti, jika kita mampu mengambil peran sekitar 5 ribu tenaga kerja bidang pertanian tentu sangat bermanfaat.
Sosialisasi ini sendiri diikuti sebayak 37 widyaiswara muda dan 6 orang widyasiwara madya. Dengan pemateri dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). Menurut Endah perwakilan LAN menyampaikan bahwa sosialisasi pelatihan berjenjang bagi para nanti akan diawali dengan e-learning selama tiga minggu dan diakhiri dengan uji kompetensi.
BPP Jambi mengirimkan 4 orang widyaiswara muda dan satu orang widyaiswara madya. Diharapkan dengan adanya kelima orang tersebut akan makin memperkuat BPP Jambi dalam melaksanakan kegiatan dikjartih. (TIM)