email : [email protected]

26.5 C
Jambi City
Wednesday, December 4, 2024
- Advertisement -

UNDP: 1 Miliar Orang Hidup dalam Kemiskinan Akut, Mayoritas Anak-Anak

Populer

Oerban.com – Menurut laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) pada hari Kamis, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem, dengan anak-anak mencakup lebih dari separuh populasi yang terdampak.

Sebuah makalah yang diterbitkan bersama Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI) mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di negara-negara yang dilanda perang tiga kali lebih tinggi. Tahun 2023 mencatat jumlah konflik global tertinggi sejak Perang Dunia II.

Sejak 2010, UNDP dan OPHI telah merilis Indeks Kemiskinan Multidimensi setiap tahun, yang mencakup data dari 112 negara dengan total populasi mencapai 6,3 miliar orang.

Indeks tersebut menggunakan berbagai indikator, seperti kurangnya akses terhadap perumahan layak, sanitasi, listrik, bahan bakar memasak, gizi, serta tingkat kehadiran di sekolah.

Yanchun Zhang, kepala ahli statistik di UNDP, menyatakan bahwa MPI 2024 menggambarkan situasi di mana 1,1 miliar orang mengalami kemiskinan multidimensi, dengan 455 juta di antaranya hidup dalam kondisi yang dipengaruhi oleh konflik.

Zhang menyampaikan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa bagi masyarakat miskin di negara-negara yang dilanda konflik, perjuangan untuk memenuhi kebutuhan dasar merupakan tantangan yang jauh lebih berat dan penuh keputusasaan.

Laporan tersebut mengulangi temuan dari tahun sebelumnya bahwa 1,1 miliar dari 6,1 miliar orang di 110 negara hidup dalam kemiskinan multidimensi yang parah.

Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa sekitar 584 juta anak di bawah usia 18 tahun mengalami kemiskinan ekstrem, atau 27,9% dari populasi anak-anak dunia, jauh lebih tinggi dibandingkan 13,5% orang dewasa.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa 83,2% dari penduduk termiskin di dunia berada di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.

Sabina Alkire, direktur OPHI, menyampaikan kepada AFP bahwa konflik menghalangi upaya untuk mengurangi kemiskinan.

Baca juga  Tekan Angka Kemiskinan, La Nyalla Minta Kelompok Rentan Dapat Pelatihan

Dia menyatakan bahwa pada tingkat tertentu, temuan ini bersifat intuitif, namun yang mengejutkan adalah besarnya jumlah orang yang berjuang untuk hidup layak sekaligus mengkhawatirkan keselamatan mereka, yaitu sebanyak 455 juta orang.

Alkire menambahkan bahwa hal ini menunjukkan tantangan nyata namun tak terelakkan bagi masyarakat internasional untuk fokus pada pengurangan kemiskinan dan mendorong perdamaian, sehingga perdamaian yang tercipta dapat bertahan lama.

India merupakan negara dengan jumlah penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem terbanyak, dengan 234 juta dari total 1,4 miliar penduduknya terkena dampak.

Negara-negara berikutnya adalah Pakistan, Ethiopia, Nigeria, dan Republik Demokratik Kongo. Kelima negara ini bersama-sama menyumbang hampir setengah dari 1,1 miliar penduduk yang hidup dalam kemiskinan.

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru