Kota Jambi, Oerban.com – Kementan selalu memberikan solusi terhadap permasalahan pertanian yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan daring dalam bentuk Bertani On Cloud (BOC). Bertani on Cloud memiliki sepak terjang yang membuahkan hasil gemilang dalam tiga tahun terakhir. Ini bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi para sobat tani dengan mengekspos pelaku usaha, P4S dan sosok para petani milenial yang mendukung pembangunan pertanian.
Kali ini BOC volume 252 memperkenalkan pelaku usaha gula merah yang merupakan binaan UPT Kementan, Bapeltan Jambi dengan mengambil judul “Umbut Sawit, Si Manis Penghasil Rupiah”.
Dimulai dengan sambutan dan arahan dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa kelapa sawit ibarat gadis cantik jelita di mana semua bagian sawit dapat dimanfaatkan oleh manusia mulai dari atas sampai bawah, termasuk umbut kelapa sawit dalam kegiatan ini.
Kepala BPPSDMP juga mengatakan bahwa umbut sawit selain mengandung glukosa dan mineral tinggi, juga mengandung kadar serat yang tinggi sehingga cocok dijadikan sayuran rumah tangga
Tidak hanya itu, Kepala BPPSDMP juga memberikan hadiah kuis kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan beliau. Sambutan dan hadiah kuis dari Kepala BPPSDMP ini menjadi penyemangat bagi para sobat tani yang mengikuti kegiatan BOC secara online.
Dipandu oleh Widyaiswara Bapeltan Jambi, Syukur serta penyuluh Kecamatan Sungai Bahar, Mulyono, pelaku usaha gula merah dari umbut kelapa sawit Joko Sudibyo bercerita awal mulanya membuat gula merah kelapa sawit pada akhir 2018 di mana berawal dari putusnya penghasil kelapa sawit para petani yang mulai replanting dan mendapatkan ide untuk membuat gula dari penumbangan pohon kelapa sawit yang sudah replanting.
Bersama dengan rekan-rekan dalam satu kelompok, Joko Sudibyo membantu petani mendapatkan nilai tambah dengan gula merah dari kelapa sawit yang bahan baku utamanya adalah air nira kelapa sawit. Kelebihan dari air nira kelapa sawit ini dua kali lebih besar dibandingkan dengan air nila dari kelapa. Sedangkan pemasarannya masih bersifat lokal di daerah Kecamatan Bahar.
Tidak kurang dari 380 orang peserta mengikuti kegiatan BOC Volume 252 yang berasal dari perwakilan UPT Kementerian Pertanian maupun non Kementerian Pertanian, penyuluh, petani dan lainnya yang dapat diakses melalui zoom meeting dan livestreaming Youtube Bapeltan Jambi.
Penulis: Ferdinal