Kota Jambi, oerban.com – Sahabat, kekayaan alam Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Terdiri dari kumpulan pulau-pulau, Indonesia memiliki berbagai bentuk tradisi yang berbeda di setiap Provinsinya, salah satunya dapat dilihat dari jenis makanannya. Kita dapat melihat perubahan kontras yang pada makanan di Sumatera dan di Jawa. Banyak yang berasumsi makanan di Jawa, umumnya memiliki cita rasa lebih manis dibandingkan dengan makanan yang ada di Sumatera.
Belum lama ini, para warganet ramai memperbincangkan salah satu masakan Indonesia, soto, yang banyak tersebar dengan berbagai varian. Perbincangan ini dimulai dari sebuah tweet dari @melanippuchino yang membicarakan perbedaan soto di Jawa dan di Sumatera.
“Kami orang Sumatera biasa makan bermewah-mewah. Kalau ada telur entah ceplok, rebus, dadar, itu condiment bukan lauk. Kami pantang makan gak enak. Lauk 4-5 macam di atas meja sudah biasa. Nyampe Jawa sini, nasi Padang pun isinya lauk 1biji+sayur+sambel+daun singkong. Stress berat!
Pantang pelit soal makanan, karena kata orang tua, makanan jadi darah daging dan otak. Penting untuk menyantap makanan enak lagi lengkap. Sayur asli di nasi ramas pun banyak macam dan pilihan. Bukan cuma timun dan daun singkong rebus. Kenapa sampai disini di irit-irit, seolah nasi Padang memang gitu.
Bicara soto, isinya daging (Padang; sapi, Medan; ayam) berlimpah, kuah kaya rempah, bihun/soun/mie cuma pelengkap. Ada perkedel dan condiment lain yang bisa disantap dan dipilih. Sayur hanyalah optional. Apalagi kalau bikin sendiri mah bebas” tulis @melanippuchino di akun Twitternya.
Banyak warganet yang ikut berkomentar membenarkan serta ada pula yang tidak setuju. Hingga pembicaraan mengenai makanan ini meluas kemana-mana. Melani sebenarnya memberikan pandangannya tentang makanan berbeda yang ia temui saat di tanah kelahirannya, Sumatera dengan makanan yang ada di tanah Jawa. Nah, sahabat, tahukah kalian jika Indonesia memiliki setidaknya 41 jenis soto.
Dilansir dari tempo.com, soto berasal dari Nusantara dan telah dikembangkan di beberapa daerah. Para sejarawan berpendapat bahwa soto memiliki pengaruh dari Tionghoa. Konon, makanan ini populer di Pesisir Utara Jawa di kalangan pendatang Tionghoa sekitar abad ke – 19.
Termasuk dalam hidangan nasional, bersama sate, rendang, nasi goreng dan gado-gado, ternyata bumbu dalam soto juga berasal dari berbagai negara loh. Bihun dan bawang putih dari China, kunyit dan beberapa rempah dari India, dan perkedel kentang dalam soto yang diadopsi dari frikadeller Belanda. Dalam satu mangkok soto mengandung 31% protein, 25% karbohidrat, dan 44% lemak.
Nah sahabat, berikut 41 nama soto yang tersebar di Indonesia diantaranya, soto Semarang, soto Kudus, soto Jepara, soto Kemiri Pati, soto Blora, soto Kedu, soto Ambengan, soto Lamongan, soto Madura, soto Malang, soto Jember, soto Banjar, soto Mahakam, soto Ambon, soto ceker, soto Padang, soto Bandung, soto Kwali Solo, soto Sapi Jogja, soto seger Boyolali, soto bening Grobogan, soto Mie Bogor, soto sulung, soto kikil Surabaya, soto babat Madiun, soto babi, soto kriyik Purbalingga, soto Medan, soto Kediri, soto tangkar, soto Aceh, soto Betawi, soto kaki, soto Banten, soto daging kuning Bogor, soto Pekanbaru, soto Tegal, soto Pekalongan, soto sokaraja, coto Makasar, dan soto Grombyang. Dari berbagai jenis soto tersebut mana yang jadi favorit kalian?
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini