email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

500 MIGRAN BERNASIB TRAGIS, UNI EROPA BIARKAN MEREKA TERKATUNG DIPANTAI

Populer

Mediterania, Oerban.com – Lebih dari 500 migran yang menuju Eropa telah mengarungi lautan selama berhari-hari dalam kondisi yang menyedihkan, kenyataan ini perlu digaris bawahi bahwa UE gagal dalam mengatasi krisis kemanusiaan di pantainya.

Dua kapal penyelamat yang mengangkut lebih dari 500 migran telah berada dalam limbo selama berhari-hari, karena negara-negara UE bertengkar tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas mereka, sementara krisis kemanusiaan makin meningkat didepan pintu mereka.

Sebuah kapal yang dioperasikan oleh badan amal Spanyol dengan 147 migran di dalamnya telah terdampar di Mediterania selama hampir dua minggu karena Italia dan Malta menolak untuk mengizinkan kapal migran berlabuh di pelabuhan mereka. Sebuah keluarga dengan bayi diizinkan untuk turun di Italia Selasa malam, tetapi sisanya tetap di atas kapal Open Arms. Sekitar 356 migran berada di kapal penyelamat berbendera Norwegia, Ocean Viking.

Orang-orang yang diselamatkan saat berusaha menyeberangi Laut Mediterania dari Afrika Utara menggunakan kapal-kapal yang disewa oleh kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan yang dilarang oleh pemerintah Italia dari wilayahnya. Negara kepulauan Malta juga telah menolak untuk membiarkan kapal masuk ke pelabuhan negara itu. Spanyol pada Selasa menolak permintaan dari kapten kapal untuk menerima 31 anak di bawah umur di Open Arms, dengan alasan bahwa ia tidak memiliki wewenang hukum untuk mengajukan permintaan suaka bagi mereka.

Badan pengungsi AS mendesak pemerintah UE pada selasa 13/08 untuk membiarkan dua kapal penyelamat migran menurunkan lebih dari 500 penumpang yang terdampar di laut. “Ini adalah perlombaan melawan waktu,” ungkap Vincent Cochetel, utusan khusus Palang Merah Internasional untuk Mediterania tengah, Badai akan datang, dan kondisinya hanya akan bertambah buruk.”

Baca juga  Turki Bisa Jadi Contoh Bagi Negara Afrika yang Sedang Mengejar Pengembangan Nuklir

Perkelahian bisa pecah kapan saja di antara migran yang terdampar di kapal penyelamat di lepas pantai Italia, pendiri badan amal Spanyol yang mengoperasikan kapal yang diperingatkan kemarin. “Kami bisa bertarung dalam waktu setengah jam dengan cedera serius, atau lebih buruk, seseorang bisa mati karena kekerasan,” kata pendiri Proactiva Open Arms Oscar Camps kepada stasiun radio Spanyol Cadena Ser.

“Itu akan menjadi tragedi, itu tidak bisa dimaafkan.” Banyak migran, terutama dari Afrika, menderita “tingkat stres pasca-trauma yang sangat tinggi” dan kecemasan atas masa depan mereka. Mereka harus berbagi hanya dua kamar mandi dan ruang hidup hanya 180 meter persegi, kata Camps. Seperti dilansir dari dailysabah.com (TIM)

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru