email : [email protected]

23.5 C
Jambi City
Jumat, Oktober 11, 2024
- Advertisement -

HERBAL ITU PILIHAN, PILIHAN UNTUK HIDUP SEHAT

Populer

Tulisan ini membahas tentang prioritas dan pola pikir. Mana yang menurut kita penting pasti akan lebih didahulukan daripada yang lain. Kalau memangng rasa enaknya bakso lebih penting dari pada Probiotik, Omega-3, Kortikosteroid, Vitamin Antioksidan, Antikanker, Antitumor, Antibiotik, pada kurma, kunyit, almond, Habatussauda, chiaseed. Ya pasti mau dinasehatin gimanapun bakal tetep nyuap bakso. Karena bakso lebih penting.

Saya bakso lovers banget, dulu. Bukan cuman bakso, semua makanan ‘asal enak’ lebih tepatnya.

Terus semenjak saya dengar kajian ustadz Zaidul Akbar, alhamdulillah Allah beri saya hidayah dan peka dengan itu.
Otak saya mikir, bakso sekali makan 20.000 langsung habis, lalu pas baca-baca jurnal makanan olahan, gluten, glukosa jadi pemicu terbesar kangker. Masa iya aku mau gadaikan kesehatan dan masa depan hanya karena semangkok bakso?

Terus saya cek toko daring yang jualan produk alami Allah. Saya bandingkan harganya sama bakso, nasi uduk, pempek, gorengan yang sering saya makan. Jauh lebih murah.

Betapa sayangnya Allah kepada hambaNya telah menciptakan banyak sekali ‘obat’ dari tanahNya.

Bakso yang sekali duduk langsung habis semangkuk dan bayar 20.000 dan madu yang harganya 200.000 dikonsumsi berbulan-bulan, sehat dan berpahala pula. Mulai saat itu saya royal dengan diri saya kalau tentang produk alami Allah dan pelit dengan yang tidak bermanfaat bagi tubuh.

Itu priotitas.

Kalau pola pikirnya masih anggap makan itu tujuannya untuk kenyang tak akan bisa paham dan mau ngerti sama orang lain yang kerjaannya makan salad, nggak konsumsi protein hewani; Vegan; perduli dengan kesehatannya. Ada yang bilang anehlah, kayak kambinglah. Jadi yg makan daging kayak singa dong? Engga kan? Kenapa kita masih tabu dan asing dengan tidak mengkonsumsi nasi putih misalnya, yang pasti dibilang DIET, karena kita nggak tau apa tujuan makan itu sendiri. DIET itu BONUS, SEHAT itu yang UTAMA. Ayo ganti pola pikirnya!

Baca juga  Senam Haji dan Umroh ala Profesor UNJA: Gerakan Sehat dengan Iringan Musik Islami

Kita ini MANUSIA diberi kemampuan berpikir, yang harusnya cukup bisa untuk memahami kalo makan untuk kenyang aja apakah layak kita berharap sama Sang Pencipta untuk diberi kesehatan? Gimana bisa? Niatnya saja sudah salah. Kalo niatnya untuk kenyang ya dapet kenyang aja, kan? Emang itu maunya.

Manusia itu diciptakan untuk Beribadah, setiap yang kita lakukan selagi dalam tuntunan wahyu walaupun itu mubah; makan bisa jadi berpahala karena diniatkan untuk Allaah. Untuk meneggakkan tulang-tulang agar dapat senantiasa beribadah kepada Allaah.

Coba tanya sama diri sendiri, sehari-hari apa saja yang masuk ke tubuh? Nutrisinya apa saja, itu makanan buat manfaat atau malah buat masalah kedepannya? Yang tau kondisi tubuh kita, ya kita sendiri. Jadi nanti, kalo sakit jangan langsung ngeluh ke Allaah. Muhasabah diri dulu, koreksi piring dan gelasnya.

Kalo bahasa saya pas lagi cheating terus tubuh saya ngeluh “Ya Allaah, maafkan aku yang telah dzalim kepada diriku sendiri.” Bukan “Ya Allaah kenapa sih, sakit terus. Kenapa kenapa kenapa” sebenarnya ada banyak pertanyaan yang jawabannya ada pada diri kita sendiri. Kok nyalahin Tuhan? Cukuplah dzalim sama diri sendiri, jangan dzalim sama Tuhan.

Tujuan makan untuk IBADAH, bukan KENYANG. Apa bedanya kita sama kucing? Manusia itu spesial, punya akal. Mari jadi orang yang bijak dalam berakal. Jangan pelit! Ini investasi masa depan, dunia dan akhirat. Bismillah!

Penulis: Anisa Shintia Pratiwi
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru