Muaro Labuh, Oerban.com – Kementerian Pertanian melalui sejumlah program yang diluncurkan senantiasa berupaya memaksimalkan potensi SDM pertanian untuk maju, mandiri, dan modern dalam menggeluti usaha pertaniannya. Salah satu usaha tersebut dengan penumbuhan program Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)
Kehadiran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) menjadi salah satu elemen penting dalam pembangunan pertanian. Bahkan kini pemerintah mendorong optimasi peran P4S untuk menggaet milenial untuk terjun ke dunia pertanian.
P4S merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok dan diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Balai Pelatihan Pertanian Jambi bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan melakukan penjaringan untuk penumbuhan P4S di kabupaten Solok Selatan. Dari hasil penjaringan dan identifikasi tersebut diorbitkanlah P4S Ranah Kopi yang diketuai oleh Irwandi. P4S ranah kopi ini lulus untuk penilaian P4S yaitu berdasarkan profil Petani/Kelompok tani dalam pengelolaan Usahanya, serta Frekuensi dan intensitas kunjungan, konsultasi dan magang yang dilakukan oleh petani/kelompok tani lain ke petani/kelompok tani tersebut.
P4S Ranah Kopi dimulai dari UKM Camintoran yang berdiri sejak tahun 2010 yang bergerak dalam usaha tani kopi dengan komoditas utamanya Kopi Arabika dan Robusta.
“Awalnya kami berusaha dalam penjualan dan pengumpulan besi tua, namun pasar lesu dan mulai menanam kopi karena termotivasi karena pasar terlihat menjanjikan. Mulai 2010 menanam kopi dan sekarang sudah memiliki mitra dengan luas lahan 250 ha.” Ujar Irwandi.
Selain sudah berpengalaman di bidang budidaya panen dan pascapanen kopi, Pengurus P4S Ranah Kopi juga telah melanglang buana sebagai narasumber dan produk dari P4S ini telah berkembang hingga mampu mendirikan cafe shop coffee sehingga mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain Produk kopi yang telah bermitra dan di pasarkan di Amerika dan Papua, Irwandi cs juga telah membina 5 Kelompok Tani dan telah menyelenggarakan pelatihan mulai sejak 2013 dengan pelatihan dari budidaya hingga pascapanen dan pengolahan kopi.
Kabupaten Solok Selatan merupakan penghasil kopi kedua terbesar di Sumatera Barat setelah Kabupaten Solok. Vera, Kasi Penyuluhan Dinas Pertanian Solok Selatan mengungkapkan, “ Potensi Petani kopi yang sangat besar di Solok Selatan memyebabkan pentingnya korporasi kopi di Solok Selatan dan adanya P4S Ranah Kopi menjadi inspirasi dan dapat mencetak petani-petani handal serta brand-brand kopi baru khas solok selatan.” Kata Vera
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyatakan pengembangan SDM pertanian harus dilakukan. “Petani kini dituntut untuk melakukan lebih, tidak hanya sebagai tanam dan panen. Tetapi juga harus bisa mengemas dan menjalin kemitraan untuk menjual hasil taninya. Hal ini bisa didukung dalam P4S,” katanya.
Pada lain kesempatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi meyatakan “Petani harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. Dari mengolah lahan sampai packaging, bahkan penjualan. Hal ini akan menjadi nilai lebih buat petani,” ujar Dedi.
Menurutnya, P4S memiliki peran yang cukup penting untuk meningkatkan pengetahuan SDM pertanian. “P4S kita harapkan bisa membantu mencetak petani-petani andal, khususnya petani milenial,” katanya.
Penulis : Yunisa Tri Suci