Oleh : Dovi Eka Wiranata
(Ketua GARBI Kerinci)
Belakangan ini akustik ruang publik, khususnya kota sungai penuh dihebohkan dengan viralnya sebuah video yang memilukan dan sangat disayangkan, yakni video dari cctv bagian depan kantor wali kota sungai penuh (16/04/2019) yang mempertontonkan arogansi seorang pejabat publik terhadap bawahannya.
Bagaimana kita memandang perilaku pejabat publik yang seperti itu? Benar-benar hal tersebut bukanlah refleksi dari etika seorang tokoh yang harusnya menjadi contoh kebaikan bagi masyarakatnya. Terlebih itu dilakukan dikhalayak ramai. Memilukan dan menyedihkan.
Suatu tuntutan etika bagi pejabat publik adalah berbuat baik dan mencontohkan kebaikan yang sejalan dengan norma-norma masyarakat. Dalam telaahnya, etika menurut K. Bertens, adalah nilai dan norma moral yang menjadi suatu acuan bagi manusia baik secara individual atau kelompok dalam mengatur semua tingkah lakunya. Etika juga diartikan bersikap dan berbuat untuk kebaikan yang dilandasi oleh watak dan karakter yang juga baik (virtues).