Oleh : Muthia Arahmah
Pada masa Nabi Muhammad, seseorang kepala suku padang pasir yang terkenal sangat gagah, kejam, dan berkuasa berkunjung ke masjid Madinah untuk memeluk islam. Nabi berdiri menyambutnya, dan bahkan menggelar jubahnya untuk digunakan oleh kepala suku tersebut. Setelah itu, sang kepala suku mengucapkan la ilaha illa Allah dan menangis.
Para sahabat lainnya, yang merasa iri terhadap seluruh perhatian yang didapatkan oleh pria tersebut, berbisik bahwa pria tersebut menyesal menjadi seorang muslim. Ditengah-tengah tatapan tajam para sahabat, Nabi bertanya kepada kepala suku tersebut, mengapa ia menangis.
Kepala suku itu menjawab, bahwa saat ia mengucapkan la ilaha illa Allah, seluruh dosa-dosanya yang lampau terlintas di hadapannya. Ia menyadari berapa banyak orang yang menjadi janda dan yatim karenanya. Nabi memandangnya dengan penuh belas kasih dan berkata, “Dengan mengucapkan kalimat suci La ilaha illa Allah secara tulus, seluruh dosa-dosanya yang lampau diampuni.
Disarikan dari kisah-kisah teladan pencerah hati oleh Achmad Mufid A.R.