Tapanuli Selatan, Oerban.com – Agincourt Resources (AR) terus berupaya mendukung program prioritas nasional di bidang pertanian karena terkait dengan kedaulatan pangan. Tidak hanya dari bidang pangan dan perkebunan saja, ada juga bidang hortikultura seperti bawang merah yang merupakan salah satu komoditi bidang hortikultura yang saat ini tetap menjadi perhatian pemerintah dalam prospek pengembangannya di lapangan.
Oleh karenanya, PT. AR bekerjasama dengan UPT Kementerian Pertanian, Bapeltan Jambi mengadakan kegiatan Sekolah Lapang (SL) Budidaya Bawang Merah di Desa Napa, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan SL dihadiri kurang lebih 20 orang di antaranya Koordinator BPP Batangtoru dan segenap penyuluhnya, perwakilan kelompok tani sekitar Kecamatan Batangtoru, tim Bapeltan Jambi, serta narasumber POPT dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara. Sedangkan tujuan diadakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk aktualisasi pengajuan proposal kegiatan penyuluh Kecamatan Batangtoru ke PT. Agincourt Resources.
Narasumber utama kegiatan ini dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara menjelaskan tentang teknis budidaya bawang merah, mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, pemeliharaan, serta pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan juga varietas yang digunakan batu ijo yang sesuai untuk dataran rendah.
Koordinator Penyuluh BPP Batangtoru mengatakan bahwa budidaya bawang merah ini perdana dilakukan di Kecamatan Batangtoru. Beliau berharap demplot seluas 400 m2 ini berhasil dan dapat dijadikan contoh bagi para petani di kecamatan ini.
Sementara itu perwakilan dari Bapeltan Jambi, Fergutson Nainggolan menyampaikan bahwa untuk memulai memang tidak mudah namun tetap harus semangat untuk dapat berubah ke arah yang lebih baik, apalagi baru perdana dilakukan. Ini sebagai proses pembelajaran bagi semua yang ada di Kecamatan Batangtoru. Selain itu, dalam kegiatan ini pihak Bapeltan juga mensosialisasikan teknis kegiatan SL yaitu berupa pengorganisasian pelaksanaan demplot mulai dari pembagian kerja, pembuatan jadwal palang kegiatan, dokumentasi kegiatan dan penyusunan laporan akhir yang disusun internal oleh BPP Batangtoru.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memberikan acungan jempol untuk kinerja para penyuluh pertanian.
“Semua itu tentunya tidak lepas dari peran penyuluh pertanian yang terus melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga panen bawang merah berhasil. Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian, bahkan di era pademi ini pertanian tidak pernah berhenti karena harus menyediakan pangan bagi 270 juta jiwa masyarakat Indonesia,” ujar Dedi.
Editor: Ainun Afifah