Siak, Oerban.com – Pemerintah sedang menggalakkan program integrasi perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi. Integrasi sawit – sapi merupakan multiplier effects dari perkebunan kelapa sawit dimana potensi lahan perkebunan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak sapi potong. Hal ini pula yang dilakukan Kelompok Tani Karya Bersama di Desa Sialang Palas, Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak, 29/09/2019.
Kelompok Tani Karya Bersama yang telah berdiri dari tahun 1992 ini merupakan salah satu binaan Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang akan diusulkan untuk menjadi desa P4S. Kelompok Tani ini memiliki potensi besar dalam penyediaan pakan murah dan mudah berupa pelepah daun dan dahan kelapa sawit, limbah bungkil sawit yang dapat didayagunakan menjadi pakan ternak berkualitas.
Jayus sebagai Ketua Kelompok Tani Karya Bersama sangat senang atas kunjungan Balai Pelatihan Pertanian Jambi. Beliau menyampaikan bahwasanya permasalahan di Kelompok Tani beliau adalah sumber daya manusia.
“Sekarang ini masalah terbesar kami adalah sumber daya manusia. Saya berharap dengan hadirnya BPP Jambi disini, cita – cita Kelompok Tani Karya Bersama menjadi P4S terwujud dan munculnya pengurus baru yang akan menggantikan saya karena sekarang saya sudah berumur 70 tahun”, ujarnya.
Potensi kelapa sawit di Indonesia yang mencapai 14 juta hektare (ha) sangat mendukung perkembangan populasi sapi nasional melalui program integrasi sawit – sapi. Dalam satu dekade terakhir menunjukkan bahwa produksi kelapa sawit Indonesia naik drastis bahkan mulai tahun 2020 Indonesia bisa memproduksi paling tidak 40 juta ton kelapa sawit per tahun. Mayoritas hasil produksi minyak kelapa sawit indonesia dieksport. Negara – negara tujuan eksport yang paling penting adalah RRT, India, Pakistan, Malaysia dan Belanda.
Sementara itu tahun 2017 total konsumsi daging sapi Indonesia sekitar 720.225 ton, dengan perhitungan jumlah penduduk 261,9 juta orang dan konsumsi daging sapi sebesar 2,75 kg per kapita per tahun. Sementar produksi sapi dalam negeri hanya sekitar 437.300 ton. Untuk menutup kebutuhan daging sapi harus diimpor sebesar 282.925 ton. Untuk itu Indonesia harus mengimpor sebanyak 707.000 ekor sapi bakalan atau setara dengan produksi 141.463 ton.
Program integrasi usaha perkebunan kelapa sawit dengan usaha budidaya sapi potong didukung Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 105/Permentan/PD.300/8/2014.
Penulis: Wahyudi. N
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini