Oerban.com – Negara-negara perlu menggandakan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi jika target iklim global ingin dipenuhi, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Rabu.
Biaya energi yang mencapai rekor tinggi pada tahun lalu membantu mendorong diambilnya langkah-langkah seperti mengganti boiler gas dengan pompa panas dan beralih ke bola lampu LED, namun laju kemajuan dalam efisiensi energi telah melambat, kata IEA.
Perundingan iklim PBB tahun ini dimulai pada hari Kamis di Uni Emirat Arab (UEA) dan akan menjadi penilaian global pertama mengenai kemajuan sejak Perjanjian Paris pada tahun 2015. Perundingan ini bertujuan untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit). sambil menargetkan suhu 1,5 derajat Celcius.
“Ambisi iklim dunia bergantung pada kemampuan kita untuk menjadikan sistem energi global lebih efisien,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.
“Jika pemerintah ingin mempertahankan target 1,5 derajat Celcius sambil mendukung keamanan energi, maka menggandakan kemajuan efisiensi energi pada dekade ini sangatlah penting,” katanya.
IEA mengatakan investasi telah menyebabkan penggunaan energi 1,3% lebih efisien tahun ini dibandingkan tahun lalu, tetapi tingkat perbaikannya telah melambat dari kenaikan 2% pada tahun 2022.
Efisiensi energi perlu ditingkatkan dua kali lipat dari tingkat tersebut menjadi 4% per tahun agar target iklim dapat dipenuhi, kata IEA.
“Temuan-temuan dalam laporan ini merupakan peringatan keras bagi para pemimpin yang berkumpul pada konferensi iklim COP28 di Dubai bahwa mereka semua perlu berkomitmen untuk mengambil tindakan yang lebih kuat dalam hal efisiensi dan mewujudkannya.”
Tingkat peningkatan efisiensi global yang lebih lambat menutupi beberapa kemajuan besar di tingkat nasional, kata IEA.
Setelah meningkatkan intensitas energi sebesar 8% pada tahun 2022, Uni Eropa diperkirakan akan mencatat peningkatan sebesar 5% pada tahun ini, sementara Amerika Serikat berada pada jalur peningkatan sebesar 4%.
Konferensi PBB di UEA diperkirakan akan menarik 70.000 peserta dari sekitar 200 negara.
Sumber: Daily Sabah
