email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Hebat, P4S Mandiri Binaan Kementan Jadi Narasumber dalam Pelatihan Budidaya Maggot se Kota Payakumbuh 

Populer

Payakumbuh, Oerban.com – Maggot Black Soldier Fly (BSF) merupakan larva dari jenis lalat tentara hitam. Bentuk siklus pertamanya (larva) melalui proses metamorfosis menjadi lalat dewasa. Hewan ini mampu mengolah berbagai jenis limbah organik dengan cepat, tidak menyebarkan penyakit, ramah terhadap manusia, tidak menggigit sehingga sangat bermanfaat dan aman untuk dibudidayakan

Hal inilah yang disampaikan oleh Ketua P4S Mandiri binaan Kementan, Illa Susanti dalam kegiatan pelatihan budidaya maggot untuk kota Payakumbuh dan pemanfaatan sampah bernilai ekonomi. Pelatihan yang mengambil lokasi di Balai Pelatihan Peternakan dan Kesehatan Hewan kota Payakumbuh ini diikuti oleh peserta sebanyak 125 orang yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh. Illa Susanti yang juga ditunjuk sebagai narasumber dan praktisi peternak Maggot juga menyampaikan tentang teknik budidaya, cara pengolahan hasil produksi dan pemasaran produk maggot.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kemampuan budidaya maggot. Sehingga budidaya maggot dapat menjadi solusi inovatif untuk menciptakan pakan alternatif dan menjadi pilihan model bisnis yang dapat menjadikan peternak maju dan pakan alami.

Sebagai ketua, Illa Susanti sudah mengikuti berbagai pelatihan baik di bidang pertanian maupun UMKM. P4S Mandiri yang dikelolanya pernah memperoleh penghargaan dari Pemerinta Provinsi Sumatera Barat atas inisiatifnya dalam menghasilkan produk-produk pertanian dan peternakan.

Sebagaimana diketahui bahwa Budidaya Maggot dapat menjadi solusi mengurangi pencemaran lingkungan karena mampu menyerap limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga. Namun prinsip utama dari budidaya ini adalah untuk menyediakan pakan alternatif sumber protein bagi hewan ternak seperti unggas dan itik. Dikarenakan biaya produksi maggot sangat murah, hanya menggunakan limbah, maka dapat menjadi peluang untuk menekan biaya pakan yang kebutuhannya mencapai 60-70% dalam usaha peternakan.

Baca juga  Forum P4S dan IKAMAJA Wujudkan Komitmen Perangi Krisis Pangan dengan Smart Farming

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa P4S adalah pelopor dan motivator serta motor penggerak pembangunan perdesaan.

“Pengelola P4S adalah petani yang maju, agresif dan adaptif dalam perubahan memanfaatkan teknologi terkini. Karena satu frekuensi dengan petani, membuat transfer pengalaman dan semangat lebih mudah daripada penyuluh,” kata Dedi.(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru