Batang Hari, Oerban.com – Anggota MPR/DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Elpisina, kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari, belum lama ini.
Dalam pemaparannya, Elpisina menyoroti persoalan tingginya ketergantungan ekonomi masyarakat terhadap bantuan luar, baik dari pemerintah maupun pihak swasta, serta minimnya semangat untuk mengembangkan potensi lokal.
“Cinta tanah air itu tidak hanya dengan mengibarkan bendera setiap 17 Agustus. Wujud nyatanya adalah ketika kita mau membangun Desa sendiri, mengelola potensi yang ada, dan tidak bergantung pada bantuan. Inilah semangat Pancasila yang harus kita hidupkan,” ujar Elpisina di hadapan warga.
Lebih lanjut, Ketua DPW PKB Provinsi Jambi itu menjelaskan bahwasanya Desa ataupun Kelurahan memiliki sumber daya luar biasa, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, kerajinan, hingga potensi wisata. Menurut Elpisina, Pancasila mendorong masyarakat untuk mandiri dan bergotong royong membangun ekonomi rakyat.
“Kalau kita bisa mengelola hasil tani, membuat produk olahan, atau mengembangkan wisata lokal, itu semua bentuk cinta tanah air. Karena kita sedang menguatkan ekonomi bangsa dari akar rumput,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, bahwa penguatan ekonomi Desa tidak bisa dilakukan tanpa partisipasi aktif warga, terutama generasi muda. Elpisina mengajak pemuda untuk berperan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan produk lokal, pemasaran hasil usaha, dan memperluas jaringan ekonomi Desa.
“Anak muda hari ini punya keahlian luar biasa di dunia digital. Mari gunakan kemampuan itu untuk hal positif. Bantu promosikan produk UMKM, pertanian, atau wisata Desa. Itulah bentuk nasionalisme modern,” tegasnya.
Masyarakat yang hadir pada kegiatan ini pun turut memanfaatkan kesempatan ini untuk berdialog dengan wakilnya di senayan tersebut. Tokoh masyarakat Desa Kampung Baru, menyampaikan apresiasi atas kegiatan sosialisasi ini dan menegaskan pentingnya pendampingan bagi pelaku usaha kecil di wilayahnya.
“Saya lihat potensi kami banyak, Pak. Tapi sering kali masyarakat tidak tahu cara memulai usaha atau mencari pasar. Kami harap ke depan ada pelatihan lanjutan yang bisa menumbuhkan semangat wirausaha di tingkat desa,” ujarnya.
Merespon hal itu, Elpisina menyatakan bahwa ia siap menjembatani aspirasi masyarakat ke kementerian dan lembaga terkait, agar program pemberdayaan bisa lebih menyentuh kebutuhan warga.
“Aspirasi ini akan saya sampaikan ke kementerian terkait agar program pemberdayaan ekonomi benar-benar berpihak pada masyarakat kecil. Tapi yang paling penting, semangatnya harus muncul dari dalam diri kita sendiri,” katanya.
Sementara itu, seorang pelaku UMKM setempat, juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana cara meningkatkan daya saing produk lokal di tengah serbuan produk luar.
“Kami sudah punya produk makanan sendiri Ning, tapi sulit bersaing karena keterbatasan modal dan promosi. Apa langkah yang bisa kami ambil agar bisa berkembang?” tanyanya.
Tokoh yang juga berasal dari Batang Hari tersebut menjawab, bahwa masyarakat dapat memanfaatkan platform digital dan jejaring komunitas lokal sebagai upaya memperluas pasar. Ia juga mendorong kolaborasi antar-UMKM agar lebih kuat secara ekonomi.
“Kalau UMKM jalan sendiri-sendiri, pasti berat. Tapi kalau ikut bergabung dalam koperasi atau komunitas, kita bisa saling bantu promosi, berbagi alat produksi, dan memperluas pasar. Itulah bentuk gotong royong ekonomi sesuai nilai Pancasila,” jelasnya.
Acara sosialisasi ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan bingkisan secara simbolis kepada perwakilan tokoh masyarakat Desa Kampung Baru sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan potensi lokal, memperkuat ekonomi mandiri, dan menanamkan nilai cinta tanah air.
Editor: Ainun Afifah

