email : [email protected]

25.2 C
Jambi City
Monday, November 25, 2024
- Advertisement -

PERINGATI HARI TANI NASIONAL, BAPELTAN JAMBI ANGKAT JAHE MERAH PADA KEGIATAN JAMBI BERSWARA

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Jahe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang tengah naik daun pada masa pandemi Covid-19 ini. Hal ini dikarenakan banyak manfaat yang dimiliki oleh jahe merah, salah satunya untuk meningkatkan imunitas tubuh. (25/09/2020)

Selain itu budidaya jahe merah tergolong mudah, tidak membutuhkan lahan yang luas, mempunyai prospek yang cerah dan hasil olahannya bernilai tambah tinggi. Berlokasi di Kelurahan Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi, Balai Pelatihan Pertanian Jambi melalui kegiatan Jambi BerSwara mengangkat tema “Meraup Untung Jahe Merah di Pekarangan” dalam rangka memeriahkan Hari Tani Nasional.

Kegiatan Jambi BerSwara ini langsung dibuka oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Zahron Helmy. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa petani adalah ujung tombak kehidupan rakyat Indonesia bahkan dunia.

Sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memberikan arahan dalam pembukaan acara peringatan Hari Tani Nasional 2020 di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Jakarta, bahwa saat ini negara-negara maju di dunia sudah mulai kembali bertani. Apalagi kita memang negara agraris, negara pertanian sehingga sektor ini menjadi bagian penting.

Narasumber kegiatan ini berasal dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Propinsi Jambi yang menyampaikan materi Prospek Pengembangan Jahe Merah di Propinsi Jambi, dua pelaku usaha yang memberikan materi budidaya jahe merah dan pembuatan serbuk wedang jahe.

Kepala UPTD Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian, Feryanda yang mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Propinsi Jambi menyatakan bahwa tingginya permintaan jahe merah bisa menjadi peluang usaha bagi petani untuk meraup untung.

Sentra produksi jahe merah sendiri terdapat di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat, bahkan hasil olahannya telah menembus pasar ekspor di Eropa. Fery mengharapkan nantinya akan banyak kelompok tani yang mengembangkan budidaya jahe merah seperti Abriyanto.

Baca juga  Bertani On Cloud (BOC) VOL 89 Usung Pembuatan Sabun Natural Kopi Skala Rumah Tangga

Abriyanto merupakan ketua Gapoktan Sehati di Kelurahan Mudung Laut yang membudidayakan jahe merah. “Awalnya saya menanam padi, namun untuk menambah perekonomian keluarga mulai tiga tahun yang lalu saya menanam jahe merah di pekarangan rumah dan menggerakkan KWT di lingkungan sekitar”, ujarnya.

Dari 20 kg bibit jahe yang dibeli, diperoleh 500 polibag bibit jahe, lanjutnya.
Berkolaborasi dengan KWT Serasi yang diketuai oleh Ngati, hasil panen jahe merah diolah menjadi serbuk wedang jahe.

KWT Serasi mengusahakan pembuatan serbuk wedang jahe merah skala rumah tangga yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan pendapatan para petani.

“Pembuatan serbuk wedang jahe ini tidak sulit, hanya membutuhkan gula pasir, gula merah, daun pandan, serai, kayu manis, kapulaga, cengkeh dan jinten”, tutur Ngati.

Serbuk wedang jahe merah KWT Serasi ini telah dikemas dalam kemasan alumunium foil yang tahan selama 1 bulan karena tidak menggunakan bahan pengawet.

Banyaknya pertanyaan yang muncul menandakan tingginya minat pemirsa akan jahe merah, baik dari segi budidaya maupun olahan hasilnya. Bahkan ada yang berminat langsung untuk membeli serbuk wedang jahe dan menawarkan kerjasama. Hal ini membuktikan bahwa pertanian Indonesia bisa menyumbang hasil kinerja yang lebih dari capaian yang sudah ada selama ini.

Pertanian menjadi pilar utama negara dimana negara bisa kuat jika lahir kekuatan ekonomi yang baik dan ekonomi yang baik ditandai dengan pertanian yang maju, cetus SYL.

Lebih lanjut SYL turut mengharapkan dimasa pandemi Covid-19, Indonesia bisa bahu membahu dalam memberikan energi untuk sektor pertanian, memberikan dukungan kepada para petani dan terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian baik dari dukungan dari kepala daerah, sektor pembiayaan perbankan hingga industri hulu-hilir.

Baca juga  SMKN-PP Jambi Dalami Olahan Kopi dan Cokelat di Bapeltan Jambi

Pemahaman terhadap momentum Hari Tani harus ditempatkan pada prospek sejarah sebagai sebuah upaya untuk mengembalikan esensi perjuangan para petani. Ayo, bersama-sama kita tingkatkan kesejahteraan hidup para petani, sehingga mereka tidak lagi menjadi pahlawan yang terlupakan.

Penulis : Diyah Nastiti. A
Editor : Tim Redaksi

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru