Jerusalem, Oerban.com — Mekanisme baru yang didukung oleh Amerika Serikat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza akan segera diberlakukan, demikian disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, pada hari Jumat.
Pengumuman ini disampaikan menjelang kunjungan Presiden Donald Trump ke Timur Tengah, meskipun detail mengenai implementasinya masih belum sepenuhnya diungkapkan.
Penduduk Gaza saat ini menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah akibat blokade berbulan-bulan yang diberlakukan oleh Israel terhadap pasokan bantuan ke wilayah tersebut.
Blokade ini berlangsung di tengah perang yang telah memasuki tahun ketiga antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Huckabee menyatakan bahwa sejumlah mitra telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mekanisme bantuan ini.
“Ada respons awal yang baik,” ujar Huckabee dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Ia menambahkan bahwa beberapa organisasi nirlaba akan mengambil peran kepemimpinan dalam program tersebut, meskipun ia menolak untuk menyebutkan nama-nama organisasi tersebut, dengan alasan bahwa rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Kritik dan Tantangan Logistik
Pengumuman ini mendapatkan kritik dari Tikva Forum, sebuah kelompok di Israel yang mewakili kerabat sandera yang ditahan di Gaza. Mereka menyatakan bahwa penyaluran bantuan seharusnya bersyarat pada pembebasan 59 sandera oleh Hamas.
Di sisi lain, para pemimpin Eropa dan organisasi kemanusiaan mengkritik rencana tersebut, dengan alasan bahwa penyerahan distribusi kepada perusahaan swasta yang diusulkan oleh Israel dapat memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.
UNICEF juga menyuarakan keprihatinan, mengatakan bahwa pengambilalihan distribusi bantuan oleh Israel dan Amerika Serikat berpotensi menambah penderitaan bagi anak-anak dan keluarga di Gaza.
Sebuah proposal juga tengah dipertimbangkan untuk membentuk Yayasan Kemanusiaan Gaza yang akan menyalurkan makanan dari empat ‘Lokasi Distribusi Aman’, yang dinilai justru dapat memperburuk pengungsian.
Mekanisme Penyaluran Bantuan dan Keamanan
Dalam mekanisme ini, Huckabee menjelaskan bahwa pusat distribusi awal akan dibangun untuk memberi makan lebih dari satu juta orang, dengan rencana perluasan hingga mencapai dua juta orang.
Keamanan para pekerja dan proses distribusi akan diawasi oleh keamanan swasta yang bertanggung jawab penuh atas keselamatan di lokasi distribusi, dengan kepatuhan terhadap hukum internasional.
Huckabee juga menegaskan bahwa Israel akan berperan dalam memberikan keamanan militer karena status Gaza sebagai zona perang, namun tidak akan terlibat langsung dalam distribusi bantuan di lapangan.
“Bantuan kemanusiaan tidak akan bergantung pada apa pun selain kemampuan kami untuk memasukkan makanan ke Gaza,” ujarnya.
Upaya Mediasi dan Masa Depan Gaza
Mekanisme bantuan ini muncul di tengah upaya mediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk memulihkan gencatan senjata. Israel tetap bersikeras pada pelucutan total senjata Hamas, yang hingga kini masih ditolak oleh kelompok tersebut.
Di sisi lain, Hamas menyatakan kesediaannya untuk membebaskan seluruh sandera yang ditahan jika Israel sepenuhnya menarik diri dari Gaza dan menyetujui gencatan senjata permanen.
Israel mengindikasikan rencana perluasan operasi militernya di Gaza, meskipun PBB telah memperingatkan adanya potensi kelaparan di wilayah tersebut jika konflik terus berlanjut.
Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 52.000 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, kehilangan nyawa menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikelola oleh Hamas.
Sumber: Reuters
Editor: Julisa
